Minal aidin wal faidizin semuaa mohon maaf aku pasti ada salah sama kalian, semoga kalian memafkan yaa😊 terimakasih🙏🏻
Hayooo reraya tadi udh makn ketupat brp porsi nih? Angpao gimana? Aman? Pasti numpuk2 lah yaaa hahaha🤔🤓🤓
"Lo darimana aja sih cuk?!!" maki Abay begitu Jean baru tiba di kosannya.
Jadi malam ini Jean, Abay, juga Mikha lagi main ke rumah Abay, mau nonton bola bareng. Mumpung besok jadwal mereka semua cuma ngasih makalah ke dosen siang abis Zhuhur.
Jean melempar tasnya dengan santai di sofanya Abay, terus langsung duduk menghempaskan punggungnya di sofa. Membuang nafas berat, tampangnya terlihat gak bersahabat, membuat kening Abay dan Mikha saling mencuat.
"Kenapa lo?" tanya Mikha menepuk paha Jean yang duduk di sebelahnya.
Jean gak langsung melirik Mikha, dia mengacak dulu rambutnya sebelum menoleh, "biasa. Lagi sumpek, nugas mulu," jawab Jean yang mungkin berkata jujur, namun alasan tersebut hanya sebagian, sebagiannya lagi Jean simpan. Cukup Jean dan Tuhan yang tau.
Abay yang baru keluar kamar lalu meletakkan 2 lembar baju di atas meja itu pun menyambar, "Nugas apa nugaaass? Perasaan lo gak pernah sebete ini kalo lagi nugas," godanya dengan alis yang berayun jenaka ke arah Jean. Kayanya nih, Abay tau apa alasan Jean yang tidak dalam keadaan goodmood.
Mikha langsung menoleh ke Abay dengan tatapan tidak mengerti. "Apaan, Bay?"
"Bacot sia!" rutuk Jean sembari mengambil kaleng soda di atas meja. "Gausah di dengerin, Mik, ngaco aja tuh orang." Jean memberikan delikannya ke Abay. Delikan tajam seperti ingin membantai Abay tengah malam ini.
Abay cuma mempoutkan bibirnya. Yasudahlah, entar juga kebongkar sendiri.
"Okey wahai barudak goreng na aing, da sekarang aing mah udah nyiapin apa yang maneh pengen, dari mie goreng, cemilan, minuman kaleng, gorengan, sampe bubur kacang ijo semua udah tersedia di istananya Pangeran Bayu Mahardika ini, tapi tapi tapi.." Celotehan semangat dari Abay terjeda sejenak untuk menatap satu persatu temannya yang lagi duduk di sofa yang sama sembari menunggu kalimat selanjutnya, "syaratnya maneh teh harus pake baju yang udah aing sediain." telunjuknya menunjuk lipatan baju yang tadi ia taroh di atas meja.
Kedua pasang netra itu menurun ke bawah untuk melihat apa yang pemilik istana ini tunjuk.
Perempatan itu muncul dari jidat dua lelaki tampan yang sama karakter tapi beda sikap itu, manik mereka saling berpandangan dengan penuh tanya.
Apa? Abay menyuruh mereka memakai piyama couple ungu tua dengan motif princess Sofia seperti apa yang sedang Abay kenakan ini?
"Lo sinting?!!" todong Jean memberikan sorotan sengitnya ke Abay.
"Udah lama kali," jawab Abay enteng. "Yuk pakai, keburu mulai tuh filmnya."
"Loh kok film? Bukannya lo ngajak kita nobar bola, Bay?" kali ini Mikha yang mengajukan pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushine
FanfictionFIKSI BTS LOKAL | Jayendra Kahfi | Shaneen Amalthea. ••• "Lo harus bersinar dengan cara lo sendiri, bukan dengan cara yang mereka mau." ••• Shaneen ada kok cita-cita. Tapi dia masih abu-abu dan belum yakin dengan cita-citanya sendiri, selama ini ia...