_40_ Mau ikut pulang ketemu Jae

98 28 112
                                    

Udh ketebak ya, bnyk yg milih hepi ending wkwkwk😆 yaudah deh hepi ending aja, tpi..

Taukah kalian, kalo hepi ending msih luas maknanya, jd hepi ending gk menentu dua tokoh utama bersatu merajut kasih, bahagia dengan kehidupan masing2 kan bisa juga di katakan hepi ending, huhuuuu jd gmn kira2 ya ending mrk👀👀

Tenang, masih lama kok, nikmatin ini aja dulu, smpe terhanyut kalo bisa😂

Terimakasih semuanya, bahagia membaca💞

Perempuan itu berjalan tergesa-gesa ketika menyadari gelangnya terlepas dari pergelangan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perempuan itu berjalan tergesa-gesa ketika menyadari gelangnya terlepas dari pergelangan tangannya.

Meski dengan rasa kesal yang masih begitu meliputi hatinya, perempuan itu berbalik badan untuk mengambil barangnya.

Namun ketika di depan pintu kaca yang tembus pandang ke meja yang ia duduki beberapa menit yang lalu, ia melihat lelaki yang selalu ada di pikirannya sedang menggeser kursi agar lebih dekat dengan perempuan di sebelahnya.

Salsa mengepalkan jemarinya begitu erat. Kuku-kukunya memutih. Urat nan biru itu begitu jelas terlihat di dalam kulitnya yang putih bersih. Matanya memerah memancarkan amarah serta giginya bergemeletukan.

Gadis itu. Lagi-lagi. Selalu. Selalu saja gadis itu yang merebut waktu Jean darinya. Selalu saja gadis itu menjadi pengacau pertemuannya dengan Crushnya.

Lihat saja.

Lihat saja.

Ia tidak akan membiarkan dirinya hanya berdiri seperti patung yang bodoh.

Shaneen, kali ini lo udah bener-bener kelewat batas.

Kayanya hadiah dari gue kemaren gak cukup buat lo sadar, ya?

Meh.

Baik.

Gue bakal kasih lo hadiah yang jauh lebih indah dari kemaren.

See you, next time...

...bitch.

🍂🍂🍂

"Shaneen, ngapain? Tumben." Jean menutup tidak rapat pintu depan kosnya sembari berbalik badan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Baru banget selesai mandi, mendengar pintu di ketok, ternyata tamunya gadis punya lesung pipi manis itu yang kini berdiri di sebelahnya.

"Awas ya kalo lupa." Shaneen menodongkan jari telunjuknya di depan hidung Jean yang paling dia iriin, dengan matanya yang menyipit.

"Apa ya?" Jean menurunkan jemari itu dengan pelan serta keningnya berkerut dalam.

Shaneen mendengkus dan membalikkan badan. "Tuh kan," ia menyandarkan punggungnya di tembok dekat dengan pintu kamar Jean, lalu menatap Jean dengan malas. "Gak seru ih!" bibirnya yang beroles liptint candy apple itu mengumpul jadi satu.

CrushineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang