_33_ Hari pertama dan perawatnya

142 28 63
                                    

17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17.15

Shaneen hari ini gak masuk kerja, padahal sudah siap, tinggal ngunci pintu, eh si tamu bulanan datang gak pake punten.

Mana langsung deres kaya kran air bocor, tambah lagi kalo setiap hari pertama sampai 2 hari langganan sakit perut.

Walhasil, Shaneen sekarang cuma meringkuk lemah sambil meremas perutnya dan sesekali merintih sakit di atas kasur.

Asli. Sempurna sakitnya. Kaya di bebanin besi berat di sekitaran bawah perut. Belum lagi keram. Bikin dia gak bisa gerak sedikit pun. Gerak dikit aja sakitnya langsung nyebar meronta-ronta. Dan efeknya berasa di sekujur tubuh. Airmatanya menetes di sudut mata. Shaneen tuh juga gak paham kenapa sesakit ini tiap mens. Dia baca di gugel kondisi kaya gini emang lumrah bagi perempuan, tapi tetep aja, dia masih cemas sama kesehatannya.

Belum lagi gara-gara sakit perut ini bikin asam lambungnya ikut kebawa-bawa. Pusing, mual-mual, sampai ingin mengeluarkan semua isi yang ada di usus besar dan usus 12 jari. Asli. Komplit banget deritanya.

Shaneen hanya berdoa agar dia gak meninggal di saat sendirian kaya gini. Kan ngenes banget, semasa hidup sendiri waktu sekarat pun tetap sendiri. Malaikat yang nanya dalam kubur aja berdua sama sohibnya.

Di saat lagi puncak-puncaknya (read : keram, nyeri, melilit, pusing, dan mual bahkan ngambil nafas aja rasanya salah) pintu kosnya di ketuk oleh seseorang.

Shaneen yang gak bisa gerak itu cuma pasrah dan membiarkan ketukan itu berhenti dengan sendirinya.

Maaf banget nih, lagi gak bisa terima tamu.

Tamu yang ini aja udah bikin Shaneen riweuh gak ketulungan.

Gak lama ketukan itu berhenti, smartphone yang berasal dari Korea alias hp lamanya yang masih berfungsi itu berdering.

Susah payah Shaneen menggerakkan tangannya untuk menjangkau benda pipih itu yang padahal cuma terletak di samping bantalnya.

Begitu sudah dapat, Shaneen pun menjawabnya.

"Dimana?"

"R-rumah," jawab Shaneen menahan ringisan.

"Bukain pintu, gua di depan."

"Lagi gak terima tamu." Shaneen menahan jeritan rintihannya dengan menggigit bibirnya. Ya kali terima tamu lagi, tamu yang ini saja sudah ngelunjak banget sampai dia kewalahan.

"Ada sempol sama cireng."

"Besok aja, la-lagi gak bisa."

Merasa ada yang aneh dengan suara Shaneen, Jean pun bertanya, "Lu kenapa sih?"

Shaneen mendengus kasar bersamaan dengan keringatnya yang mengucur dari pelipis. Ini orang kok bawel banget si? "Maz Je bisa beliin gue--gak?" tanyanya sembari menggigit bibir dalam menahan rasa eneg yang meronta-ronta.

CrushineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang