_11_ lembur latihan

114 24 25
                                    


Menurutmu, dia tampak gila.
Tapi itu karena telingamu yang tidak mampu mendengar irama yang membuatnya menari.

Jentikan jemari yang mungil itu merangkai nada sehingga terdengarlah alunan piano yang mengisi kekosongan studio musik B ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jentikan jemari yang mungil itu merangkai nada sehingga terdengarlah alunan piano yang mengisi kekosongan studio musik B ini.

Jean duduk tak jauh dari Shaneen sambil mengamati dengan lekat kemana saja jemari gadis itu menari di atas keyboard piano klasik.

Jean duduk tak jauh dari Shaneen sambil mengamati dengan lekat kemana saja jemari gadis itu menari di atas keyboard piano klasik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rungunya tidak pernah lepas mengabsen setiap bait-baik nada maupun lirik yang Shaneen nyanyikan.

Malam ini menjadi saksi bahwa Shaneen jauh lebih bagus di bandingkan percobaan pertama dan malam-malam sebelumnya.

"Ulang dari awal lagi, sesuai lagunya dong, lu mau ke bridge 'kan? turunin nadanya setengah, jadi ambil Cb," intruksi Jean.

Shaneen kasih tatapan datar ke Jean sembari menghela nafas berat, haduh sayang sekali harus di ulang dari awal lagi, padahal kan jemari Shaneen sudah lelah dan bentar lagi kribo karena dia sudah mengulang ini 5 kali.

"Kan bisa ngulangnya dari part chorus aja, gausah dari awal bangeeet..," ucapnya meminta keringanan dengan sorot minta di kasianin campur matanya yang lesu karena ngantuk.

"Lu ngatur gua? Lu niat belajar sama gua gak?" Sayangnya, Jean menganggap ini bentuk protesan.

Shaneen mengembungkan pipinya serta mengumpulkan bibirnya menjadi satu karena kesal.

Matanya mendelik sebal ke Jean. Itu mulu ancamannya! Basi oneng! Gerutunya dalam hati.

Jika orang lain melihat raut wajah Shaneen saat ini, maka mereka akan gemes pengen nyubit atau unyel-unyel pipinya, tapi ini Jean, si cowo yang muka sama hatinya sama-sama dingin. Saking dinginnya jadi beku, sampai gak bisa ngerasain apa-apa lagi.

"Apa? Nyumpahin gua dalam hati?" Jean berdiri, menghempas buku tebal yang tadi di pangkunya ke ubin serta mengangkat dagunya menantang ke arah Shaneen.

Shaneen langsung melotot kaget dan langsung mengalihkan pandangannya ke keyboard piano ini terus berpikir, Anjiirr kok dia bisa tau lagi sih apa isi hati gue? Dukun apa ni orang yak?

CrushineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang