Jean Ngambek.
Shaneen pusing.
Pusing kenapa Jean semakin kesini sikapnya jadi kaya anak kecil menurutnya. Jauh beda sama awal-awal dia mengenal Jean. Si garang dari perut bumi. Yang senggol dikit bacok. Semprot pake api.
Shaneen jadi takut.
Karena ia pernah baca artikel di internet.
Kalo cowo bakal bersikap kekanak-kanakan cuma di depan orang yang dia sayang atau yang bikin dia nyaman.
Kalo fakta itu bener. Apa-apaan. Shaneen ngerasa gak pantes banget di sukai sama Jean. Jean itu sempurna dan duduk di kasta yang tinggi. Sementara Shaneen cuma cewe yang hampir semua hidup dan dirinya mempunyai kekurangan, bahkan untuk melihat warna aja Shaneen tidak sejelas dulu.
Tapi--
Gak deh, udahan dulu, Shaneen gak mau mikir yang macam-macam. Dia mau fokus ke tugas rutinnya dulu.
Bujuk Jean.
Cowo itu lagi duduk di kursi panjang yang ada di balkon yang tersedia di atas gudang ini sambil menghadap matahari yang ingin bersembunyi di mata angin yang bernama barat.
Posisinya membelakangi Shaneen yang berdiri di belakangnya.
"Maz Je, ih! udahan dong, gak seru tau ngambek mulu," gerutu Shaneen, ia maju ke depan dengan langkah kaki yang di hentakkan untuk duduk di sebelah Jean.
Cowo itu masih bungkam memandangi langit yang lagi berwarna orange kemerah-merahan.
Jean sebenarnya gak ngambek cuma kesel aja dikit. Merasa dirinya sudah di permainkan Shaneen.
"Maz Je .."
"Maz .."
"Maz Je ..."
Shaneen sampai memiringkan wajahnya hingga ke bawah dagu Jean. Tapi tetap Jean gak ngeliriknya. Kayanya Jean terhipnotis banget sama bentangan sang mega di atas sana.
Shaneen mendengus frustasi. "Maafin gue kalo lo nyangkanya gue mainin lo. Tapi serius, gak ada niatan kaya gitu sama sekali," jelas Shaneen ke empat kalinya.
"Sejak kapan lo udah tau semuanya?" lirikan Jean masih minat gak minat ke Shaneen.
Akhirnya suara itu muncul juga. Shaneen diam-diam bernafas lega. Ini sih ciri-ciri ngambek Jean sebentar lagi kadaluwarsa.
"Sejak beberapa menit sebelum lo ngaku kalo lo yang punya galeri itu," jawab Shaneen sambil menatap wajah Jean dari samping. Aduh, Shaneen berdecak kagum dalam hati. itu hidungnya Jean bisa gak sih gak bikin Shaneen iri mau nyabut terus tancepin ganti ke hidung dia?
Mancung banget lagian.
"Tapi gue udah feelingnya pas itu sih, pas.. Gue bilang mau ketemu langsung sama yang punya ruangan itu buat nanya-nanya, di tambah pas gue ngerasain vibes-vibes lukisan itu," jelas Shaneen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushine
FanfictionFIKSI BTS LOKAL | Jayendra Kahfi | Shaneen Amalthea. ••• "Lo harus bersinar dengan cara lo sendiri, bukan dengan cara yang mereka mau." ••• Shaneen ada kok cita-cita. Tapi dia masih abu-abu dan belum yakin dengan cita-citanya sendiri, selama ini ia...