_19_ Tepati janji

96 25 22
                                    

Kalian pernah gak, udah berjuang keras-keras tapi ternyata hasil gak sesuai bayangan kalian?

Kalian pernah gak, mau marah sama keadaan karena di uji terlalu berat dan rasanya kalian gak sanggup?

Mungkin kalian merasa gak sanggup, gak kuat, tp Allah ngeliat kalian sanggup menerima ujiannya.

Coba ubah kata "Ujian" itu dengan "bahasa cinta-Nya", meskipun aku sendiri juga belum bisa--kdg ingt kdg enggk-- tp sama2 aja gitu menanamkan di hati untuk berbaik sangka kpd sang kholiq.

Di part ini maupun kemaren, pesannya sederhana, bnyk terjadi juga di kehidupn sehari2, bhw kita boleh berjuang, berusaha, dn memang di haruskan ky gitu, tp di ingt lgi, bhw hasil ttp Allah yg pegang, yg nentuin. Sisanya kita yg coba buat sllu ridho dn ikhlas sm garis takdirnya.

Shaneen adlh gmbrn yg lumrah di dunia nyata, satu dua kali gagal bkn berarti yg ketiga gk berhasil, tiga, empat kali gagal gk nutup kemungkinan yg kelima bakalan sukses.

Skli agi aku ngomong ky gini bkn brrti aku udh yg pling kuat pling snggup, gak ya, tp kita sma2 buat Mnjd lbh baik lgi.

Terimakasih sdh meliangkan wktunya, selamat membaca💜

Pulang dari mall, Shaneen ingin segera menghempaskan dirinya di kasur tercinta untuk mengistirahatkan segala emosi batinnya yang terlalu banyak terkuras ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pulang dari mall, Shaneen ingin segera menghempaskan dirinya di kasur tercinta untuk mengistirahatkan segala emosi batinnya yang terlalu banyak terkuras ini.

Tangannya membawa bingkisan burger dari Mikha--jika kalian belum mengingatnya, Mikha adalah cowo yang ngasih lukisan ke Shaneen tempo hari yang lalu--sewaktu mendapati Shaneen terkulai lemas di lantai mall tadi.

Faktanya adalah, Shaneen jatuh di depan stand makanan siap saji, ketika Mikha sedang menunggu makanannya di sana.

Langkah Shaneen melambat saat tak jauh dari depan area kosnya. Shaneen menatap dengan bingung satu persatu benda-benda yang terdampar berserakan di teras putih ini.

Keningnya mengkerut begitu melihat koper-koper dan tas besar miliknya berada di luar kamar kos.

Apa-apaan ini?

Shaneen berlari terburu-buru untuk mencapai pintu. Tapi naas, pintu itu tertutup begitu rapat. Aneh, padahal hanya Shaneen dan ibu kos lah yang dapat mengunci pintu ini, lalu kenapa..

Shaneen merenung lagi sebentar.

Apa jangan-jangan..

Baru Shaneen ingin menghampiri rumah Ibu Mely--pemilik kosannya--wanita setengah baya dengan daster yang melekat di tubuhnya yang padat itu berdiri di dekat koper-koper Shaneen yang terkapar.

"Bu--"

"Mana kuncinya?" Ibu Mely menadahkan tangannya di depan Shaneen dengan tampang angkuhnya--Ibu Mely terkenal galak.

CrushineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang