_28_ Mulai Aneh

125 27 46
                                    


"Yang aneh itu elu. Kalo pun gua sekarang jadi aneh, lu orang pertama yang jadi sebabnya."

Jean dengan sigap menoleh saat Shaneen yang berbaring di atas kasur itu membuat sedikit pergerakan.

"Neen?" panggilnya pelan sembari mengguncang pundak Shaneen dengan hati-hati.

Matanya masih tertutup, namun mulutnya sedikit terbuka, suaranya yang setara dengan hanya helaan nafas itu terdengar seperti sedang bergumam.

"Syd... Syd..."

Jean menundukkan kepalanya dan menatap tidak mengerti apa yang sedari tadi Shaneen gumamkan.

Iya, Shaneen sudah beberapa kali bergumam dengan menyebutkan nama yang sama.

Namun penyebutan itu selalu diiringi dengan jidat yang mengkerut serta alis Shaneen yang menurun, persis seperti ekspresi orang yang ketakutan, cemas, dan begitu terpukul.

"Syd...," lirih Shaneen lagi, dan kali ini, liquid bening itu keluar lewat ekor matanya yang masih tertutup.

Jean menghela nafas sembari mendongakkan kepalanya ke atas untuk menatap langit-langit kamar Shaneen.

Iya, Jean membawa Shaneen pulang ke kosan gadis itu, dengan memberanikan dirinya untuk membuka tas Shaneen guna mencari anak kunci agar mereka bisa masuk. Karena kebetulan tempat yang tadi itu berada di dekat lingkungan Shaneen tinggal, maka Jean pun memilih mengantar Shaneen ke sini daripada harus ke kosannya yang lumayan jauh.

Kepala Jean terasa pening.

Satu nama itu kini mengitari segala ruang di kepalanya, juga memenuhi sudut benaknya.

Syd.

Syd.

Dan Syd.

Siapa itu Syd? Kenapa dari tadi Shaneen selalu memanggil nama itu?

Apa Syd orang yang sangat berharga dimata Shaneen?

Apa Syd sosok yang sangat berarti di hidupnya?

Hingga hampir setiap setengah jam Shaneen bergumam dan memanggil nama itu.

Hanya nama itu. Tidak ada yang lain.

Jean melirik jam dinding bentuk kepala karakter panda berwarna hijau sage yang menempel di tembok kamar yang bernuansa putih ini.

Jam menunjukkan pukul 02.45 dinihari.

Tidak lama setelahnya Jean menguap diiringi dengan rasa kantuk yang merajalela.

Lantas tanpa mampu berpikir panjang lagi, Jean pun menaruh kepalanya di dekat tangan Shaneen dan mulai memejamkan matanya setelah mengganti kompresan handuk dengan yang baru yang di letakkannya di atas dahi Shaneen.

🍂🍂🍂

Shaneen memegang kepalanya yang terasa berat dan sedikit keliyengan sewaktu membuka kelopaknya.

CrushineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang