_31_ Tentang warna

111 26 29
                                    

Keep support bangtan, sekalipun mrk sekarang mau lbh fokus untk berkarya masing2 dulu💜🤗 walaupn gk smudh itu menerima krn pasti bkln kgn mrk yg kumpul sbgai satu grup lagi, tp smoga hari yg di lewati gk berasa smpai akhirnya bisa liat mrk jd ban...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keep support bangtan, sekalipun mrk sekarang mau lbh fokus untk berkarya masing2 dulu💜🤗 walaupn gk smudh itu menerima krn pasti bkln kgn mrk yg kumpul sbgai satu grup lagi, tp smoga hari yg di lewati gk berasa smpai akhirnya bisa liat mrk jd bangtn kaya awal lagi, atau yg katanya masuk di Chapter 3. Dn smoga nantinya di acara run bts yg katanya bakal lanjut lagi bisa mengobati rasa kangen ke mereka💜

Maaf telat update, kalian psti udh tau alasannya apa.

Terimakasih banyak yg masih setia sm cerita ini💞💞

"Puas maz? Udah puas sekarang?" suara Shaneen bergetar parau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Puas maz? Udah puas sekarang?" suara Shaneen bergetar parau.

Ketika Jean ingin membuka suara, Shaneen berbalik badan dan langsung berlari meninggalkannya.

Shaneen berlari ke arah jalan raya sambil sesekali mengusap airmatanya yang meluncur hebat.

Bagai di timpa dengan batu besar, dadanya sesak hingga sulit untuk mengambil nafas normal. Pandangannya sesekali buram karena airmata yang menghalangi.

Shaneen terus menyeret kakinya tak tentu arah, kekalutan dan kekacauan di pikirannya membuat fokus Shaneen pecah, gadis itu menyebrang jalan raya tanpa melihat lampu lalu lintas sebelumnya.

Suara klakson trak yang mengangkut bahan material yang bergema di tengah jalan tak kunjung membuat Shaneen menghentikan langkahnya untuk terus mencapai jalan di seberang.

Para pejalan kaki yang bertahan di pinggir jalan, tukang ojek dan mobil pribadi yang berada di sisi jalan lainnya berteriak meminta Shaneen menjauh dari aspal yang dimana ada sebuah track yang semakin mendekat ke arahnya.

"Mbak awas mbak!"

"Mbak cepetan minggir!"

"Mbak ada truck di belakang!"

"Ya Allah Mbak minggir!!"

Teriakan mereka pun tak kunjung Shaneen dengar, ia terlalu sibuk dengan hatinya yang bergemuruh dan perasaannya yang ricuh.

Tiiinnnn

Hingga klakson truck yang sangat nyaring itu berhasil membuyarkan ketidak fokusannya Shaneen.

CrushineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang