_20_ Still with MzJ

102 29 38
                                    

Gk update 10 hrian😁
Maaf bgt ya🙏🏻
Sebagai gantinya aku update 2 kapter, semoga kalian enjoy💞

Di part kemaren kan Shaneen gagal ngikutin lombanya, jadi kelanjutan kisah dia sama Maz Je bakal gimana ya👀👀

Di part kemaren kan Shaneen gagal ngikutin lombanya, jadi kelanjutan kisah dia sama Maz Je bakal gimana ya👀👀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deden meletakkan koper Shaneen di dalam kamar kosan Shaneen yang baru.

Setelah dua hari numpang tidur di kosannya Deden, Shaneen pun menemukan kosan baru yang sedikit lebih murah namun kualitasnya lebih bagus dari kosan sebelumnya.

Memang bener ya yang sering orang katakan, jika kita kehilangan sesuatu maka bisa jadi akan di gantikan dengan yang lebih baik.

Lokasinya gak terlalu jauh dari kosan Deden, bahkan anak itu juga yang berusaha nanya-nanya ke warga dimana ada kosan kosong.

"Makasih dedenkuu." Shaneen memeluk tulang yang di balut oleh kulit itu. Iya, Deden ini perawakannya kurus untuk seukuran laki-laki pada umumnya. Makanya dia khawatir kalo Shaneen yang suka meluk kenceng-kenceng, takut keropos, kan gak ada tuh yang jual tulang lunak. "Makasih banget lo udah nemenin gue dari kemaren dan mau kasih kasur lo buat gue," kata Shaneen yang bergelayut manja di tangan Deden.

"Udah tugas eyke kali ngejaga ye," kata Deden sembari mengelus rambut Shaneen lalu lanjut mencubit gemas pipi si bestai.

Shaneen menyembahkan senyum tulusnya terus meluk lagi sahabat satu-satunya yang ada di kota ini. Gak dapat di pungkiri, Shaneen sayang banget sama manusia yang masih di ragukan gendernya ini. Berkat hiburan dari Deden, Shaneen lebih cepat sembuh dari lukanya. Berkat semangat dari Deden Shaneen juga siap untuk bangkit lagi.

Setelah di pikir-pikir lagi, bagi Shaneen, hidup itu life goes on, kehidupan terus berjalan, waktu terus berputar, matahari terus terbit dan tenggelam, gak peduli kamu sedang berada di titik mana, gak peduli kamu sedang seberat apa menghadapi suatu masalah, kamu di tuntut untuk terus menjalani kehidupan dan menghabiskan sisa waktu yang kamu miliki di dunia ini. Siap belum siap, kamu akan di paksa bangkit dan bangkit untuk melanjutkan hidup.

Toh, ini juga bukan hal yang baru bagi Shaneen. Tapi jika di perkenankan untuk jujur, kegagalan ini yang paling membuat Shaneen sedih. Karena ini adalah perjuangannya yang pertama untuk mengejar cita-citanya dan pilihannya sendiri untuk hidupnya.

Tapi mau gimana lagi, Shaneen harus ikhlas. Dia yakin, semua yang terjadi pasti ada hikmahnya, kalo gak ada mungkin hikmahnya lagi ngantri di kantor daerah buat ngambil bansos.

Karena ada kerjaan ngemakeupin pengantin, Deden pun pamit ke Shaneen, dia mewanti bestienya itu kalo ada perlu apa-apa bilang ke dia. Kalo ada makanan yang mau di beli bilang juga ke dia.

Cuma bilang aja sih, entar Deden skrinsyutin dari gyugel.

Shaneen mengiyakan, dia bersyukur punya sahabat seperti Deden

🍂🍂🍂

15.52

4 jam sudah Shaneen uring-uringan di singgasana terbarunya, dari kepergian Deden, Shaneen merapikan dan menata barang-barangnya di tempat seharusnya. Lukisan yang di beri oleh orang baik bernama Mikha itu sudah tergantung dengan rapi di samping meja rias yang ada di kamarnya. Sengaja Shaneen naroh karya megah itu di dalam kamar, biar Shaneen ngerasa di temenin terus sama orang yang mempunyai nama belakang yang sama dengan warna langit di lukisan itu.

CrushineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang