🔐 Kesayangannya Angga

5.9K 324 3
                                    

Vote dan komen, ngokey?!👍

---------------------
Happy Reading
---------------------

| Kesayangannya Angga

Setelah 3 hari dirawat di rumah sakit, dokter sudah memperbolehkan Angga untuk pulang. Ia hanya dianjurkan untuk bedrest saja di rumah.

Memang sih, lukanya juga sudah sepenuhnya mengering. Tinggal tahap penyembuhan saja dibantu dengan obat dan salep-salepan supaya lukanya cepat pulih.

Kedua orangtua dan adiknya pun sudah balik lagi ke Jakarta. Katanya sih ada urusan yang sangat serius disana, makanya mereka cepat-cepat pulang.

"Suapin dong. Aaaaaa...." Angga membuka lebar-lebar mulutnya, menyambut sesendok bubur yang akan istrinya suapkan itu.

"Manja banget deh!" cibir Jennie. Sepertinya, ia harus menyediakan stok kesabaran yang banyak dalam menghadapi sikap suaminya yang kalau manja suka gak ketulungan kayak gini.

"Manja juga sama istri sendiri. Gak dosa dan gak dilarang agama," balas Angga dengan mata yang mendelik tajam.

"Serah, deh! Cepet abisin buburnya. Jennie nanti abis ini mau beberes rumah."

"Ngapain sih rumah diberesin? Ntar juga kotor lagi," ucap Angga dengan tampang watados. Inilah definisi pertanyaan bodoh bin belegug yang sebenarnya, kawand!😎

"Serah Om, deh!"

Dengan jahil, Jennie menyuapi Angga dengan porsi sendok yang begitu penuh. Mulut Angga aja sampai kesusahan menampung dan mengunyah semua bubur itu.

"Jennie, waras kamu teh?! Seret banget tenggorokan saya kamu suapin bubur segitu banyaknya," kata Angga lalu meraih selembar tissue yang ada di atas rak kecil sisi ranjangnya untuk mengelap bubur yang belepotan di sekitaran bibirnya.

"Alhamdulillah Om, Jennie waras sehal wal afiat. Dan itu sengaja kok. Kali-kali lah mulut Om Angga yang kayak bibir bebek kewek-kewek itu dikasih pelajaran sedikit," ucap Jennie diakhiri dengan tawa ngakaknya karena lucu melihat wajah sekitaran bibir suaminya yang kotor karena bubur.

"Ketawa kamu lihat saya kayak gini, hah?! Laknat banget kamu jadi istri!"

"Laknat-laknat gini juga Om yang nikahin."

"Idih, kamu kira saya nikahin kamu secara ikhlas dan sukarela gituh? Kalau aja Mommy kamu gak ngancem mau nyunat punya saya sampe 10 cm, saya juga gak mau nikahin kamu," tutur Angga.

"Tapi sekarang jadi bucin sama Jennie 'kan? Hayo, ngaku aja lah!"

Skakmat!

Angga benar-benar gak tau mau jawab apa. Emang iya sih, dia sekarang itu udah jadi buciners-nya neneng Jennie bin bapak Rogi.

"Gak juga!" balas Angga cepat.

"Huh, padahal dalam hatinya dia pasti bilang, iya sayang, iya, I Lopyuu!" ucap Jennie memeragakan ucapan terakhirnya dengan suara lakik dan sedikit manly.

"Bukan saya yang ngomong, tapi kamu sendiri."

"Gak yah! Jennie gak kayak gitu."

With You, Husband! [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang