🔐 Impian Jennie

4.1K 272 15
                                    

Jangan lupa vote dan komen!

5 Part terakhir menuju endingg!!

-----------------------
Happy Reading
-----------------------

| Impian Jennie

Niat awal hanya ingin tidur bersama, namun pada akhirnya tetaplah selimut yang menutupi tubuh polos keduanya.

Itulah jika gengsi malah menjadi raja yang membuat hubungan keduanya renggang. Masih sama-sama cinta dan mau, tapi sok-sokan ingin saling bercerai. Heran emang!

"Abang,"

Jennie berusaha membangunkan Angga yang kini masih setia memeluknya. Semalaman, Jennie itu bagaikan guling bagi suaminya yang tak henti-henti ia peluk.

"Jennie.." panggil lelaki itu dengan mata yang masih terpejam.

"Apa?" jawab Jennie ketus.

"Love you.."

"Basi!" ucapnya masih saja ketus.

Tak ada sahutan apapun lagi dari Angga. Jennie yang penasaran pun lalu memilih untuk menengok ke wajah suaminya. Dan ternyata Angga masih tidur. Tapi kok...badannya panas?

"Abang demam," gumamnya. Ia lalu beranjak bangun dari posisi tidurnya, walaupun sedikit susah karena lengan suaminya ini yang masih memeluknya.

Dengan cepat Jennie lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Lalu setelah selesai membersihkan diri, ia pergi ke dapur untuk mengambil air dan kompresan.

Saat di dapur, ia berpapasan dengan Annis yang hendak mengambil minum. Annis sudah siap dengan seragam sekolahnya, mungkin sebentar lagi juga dia akan berangkat ke sekolah.

"Pagi kak," sapa Annis.

"Pagi juga. Oh ya, Nis, ini air di termos masih panas kan?"

"Emm...kayaknya udah anget deh, kak. Buat apa kak?" tanya Annis penasaran karena Jennie menuangkan air tersebut ke dalam sebuah wadah.

"Buat Abang kamu. Dia demam," balas Jennie. Dengan segera ia kembali lagi ke kamar.

Tanpa sepengetahuan Jennie, Annis membuntutinya dari belakang. Dia ingin melihat keadaan Abangnya yang katanya sedang demam.

"Yaampun, kamarnya berantakan bang--OMG! ABANG KAGAK PAKE BAJU!" pekik Annis dengan heboh. Untung saja, area tubuh Abangnya yang tidak tertutupi hanya bagian perut dan betisnya saja. Jadi yang tengah-tengah masih tertutupi dengan selimut.

"Annis kamu--"

"Oke, oke, Annis ngerti. Tenang aja Kak, Annis gak bakal lihat kok. Annis cuma mau pegang kening Abang doang."

Jennie malu bukan main. Bisa-bisanya dia lupa membereskan kamar terlebih dahulu. Mana Angga masih belum pakai baju lagi. Lengkap sudah rasa malunya ini.

"Awwh, panas banget." Annis sedikit merimgis saat memegang kening Abangnya. Ternyata panas banget.

"Abang kamu kalau demam obatnya apa ya, Nis?"

With You, Husband! [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang