🔐 H-3 Before Married

8.2K 521 6
                                    

Hai!-

Jangan lupa vote, komen, dan follow akun aku!

-Angga Faresta Mahawira
-Jennie Ziu Aileen

---------------------
Happy Reading
---------------------

| H-3 Before Married

H-3 sebelum pernikahan tahu bulatnya sama Jennie, Angga saat ini tengah fitting baju pengantin. Kenapa disebut pernikahan tahu bulat? Jawabannya, ya, karena dadakan. Tau tahu bulat kan? Pasti digorengnya dadakan.

"Mau yang ini, sama yang warna biru muda itu tuh, terus yang pink itu tuh, terus sama yang---"

"Kita nikah cuma beberapa jam, gak sampai sehari. Mubazir uang saya kalau harus beli baju pengantin segitu banyaknya." Angga heran, entah kenapa saat berbicara dengan Jennie gaya bicaranya berubah menjadi formal seperti ini. Tidak seperti ke Adhi yang biasanya memakai gaya bicara lo-gue.

Jennie memanyunkan bibirnya. "Issh, dasar pelit!"

"Pelit apanya? Belum juga saya kasih kamu nafkah udah dibilang pelit," sangkal Angga. Sungguh, Angga ini adalah tipe-tipe suami yang nantinya enggan terdzolimi oleh sang istri. Dapat dipastikan jika berdebat pun pasti Jennie yang akan kalah.

"Jadi, kamu mau baju yang mana?" Tanya Angga melanjutkan.

Jennie tetap diam.

"Eh, bocil! Saya nanya sama kamu, loh," ucap Angga dan lagi-lagi tak mendapat respon apapun dari calon istrinya.

"Ck, dasar ABG labil!"

"Labil-labil gini juga nantinya bakal jadi Ibu dari anak-anaknya Om kelak." Jennie merasa tak terima dirinya dikatai labil. Padahal memang iya.

"Kalau ngimpi jangan ketinggian!" ucap Angga sambil menyentil pelan kening Jennie dengan telunjuknya, hingga membuat si empu sedikit tersentak atas perbuatannya.

"Kalau gemes jangan pake acara nyentil-nyentil kening segala, lah."

"Apa? Saya gemes sama kamu? Pfffttt..."

Jennie bingung, kenapa Angga sampai tertawa. Sungguh humor lelaki ini rendah sekali. Padahal dia ngomong gak ada unsur lucu-lucunya.

"Saya ingetin, ya, sama kamu bocil. Asal kamu tau, boneka babi aja lebih gemes bentukannya daripada kamu. Jadi, jangan pernah harap saya akan gemes sama muka kamu yang udah pasarable ini," ucap Angga dan dihadiahi cubitan keras oleh Jennie di lengan kanannya.

"Serah Om! Dasar Om-om suka nge---"

Angga segera meletakkannya telunjuknya di bibir Jennie. "Bibir kamu minta dijahit, ya. Di tempat umum gini kok ngomongnya yang gak pantas."

Jennie segera menepis telunjuk Angga dari bibirnya.

Ia mengernyit. "Lah? Aku kan cuma mau ngomong, dasar Om-om suka ngerendahin perempuan. Bukan yang jorok-jorok, kok. Otak Om nya aja yang lagi berpikiran jorok!"

Angga diam, meresapi kata demi kata yang tadi Jennie lontarkan. Iya juga sih, kenapa pikiran dan otaknya malah mendadak berpikiran jorok tentang gadis yang ada di hadapannya ini.

With You, Husband! [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang