🔐 Positif

5.5K 307 1
                                    

Heyyo!!

Jangan lupa voment-nya yaa!!!

---------------------
Happy Reading
---------------------

| Positif

"Kamu cek pake ini sekarang!"

Rena menyodorkan satu bungkus alat tes kehamilan atau testpack pada Jennie.

Dengan ragu, Jennie lalu meraih alat yang baru pertama kali ia lihat itu.

"Tes sekarang?" tanyanya.

"Taun depan. Ya sekarang lah!"

"Kalau hasilnya positif?" tanyanya lagi.

"Ya kamu besarin lah anak itu. Masa digugurin, kan dosa. Hanya ibu bodoh yang rela menggugurkan kandungannya. Kalau kamu beneran hamil ya kamu urus lah anak kamu itu. Didik dia sampai dia merasa bangga punya ibu yanh hebat seperti kamu," tutur Rena yang membuat hati Jennie sedikit lega.

Ia kira, Maminya akan seperti tokoh para tokoh ibu di film-film indosinar,  yang akan dengan samgarnya mengatakan, "gugurin bayi kamu sekarang!". Tapi untungnya, Rena tidak. Dia malah suruh Jennie buat nge-check hasil asli yang sebenar-benarnya.

"C-cara pakenya gimana, Mih?"

Duh, Jennie, masa kamu pakek testpack aja gak bisa sih?! Author gemes deh jadinya:)

"Lihat di bungkus belakangnya, ada prosedur penggunaan. Nah, kamu lihat aja cara-caranya gimana."

Jennie lalu mencoba menggunakan alat tes kehamilan itu di dalam kamar mandi.

5 menit kemudian, Jennie lalu keluar dengan muka lesu.

"Gimana hasilnya?" tanya Rena langsung.

"Dua garis, Mih," jawabnya.

🔐

"Jadi kamu hamil, Jen? Trus sekolah kamu gimana? Kuliah kamu juga gimana?"

Rentetan pertanyaan memojok dari Andhra membuat Jennie bingung mau menjawab apa. Aa'-nya ini selalu keukeuh agar Jennie bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi setelah lulus dari SMA. Tapi kalau kondisi Jennie udah hamil kayak gini, dia bisa apa?

Saat ini dirinya baru saja pulang dari kegiatannya hiking-nya. Dan saat baru saja sampai rumah, maminya langsung memberi tahu bahwa adiknya itu sedang hamil. Dan hal itulah yang sekarang membuat Andhra memojoki Jennie dengan berbagai pertanyaan perihal masa depannya nanti. Dia terlalu takut kalau nanti adiknya ini malah akan jadi lulusan sebatas sekolah menengah atas saja.

"Mungkin nanti Jennie pending dulu rencana kuliahnya sampai Jennie lahiran."

Andhra mengusap wajahnya frustasi. "Kamu pikir setelah kamu lahiran kamu gak dibuat sibuk apa sama bayi merah kamu nanti, hah?! Mana tega nanti kamu tinggalin anak kamu cuma buat kuliah. Naluri dan kepekaan seorang perempuan itu kuat banget, Jen, kalau nanti dia udah punya anak tuh."

Bener juga sih, kadang sebagian ibu merasa gak rela kalau harus meninggalkan bayinya. Ya walaupun bayi-nya nanti diasuh dengan babysitter.

With You, Husband! [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang