🔐 Kangen Kamu

4K 276 11
                                    

Nulis part ini buntu ide banget, yaallah😭😭 Ini pun cari referensi dan inspirasinya ketemu pas nonton series 'Serigala Langit'. Haduh, bisa-bisanya buntu ide😭😬

Maaf kalo part ini gaje. Maklumin, ntar kalau ada waktu dibenerin 🙏

-----------------------
Happy Reading
-----------------------

| Kangen Kamu

Sepertinya tnggal menghitung beberapa hari lagi Jennie menunggu waktu kelahiran anak-anaknya. Perasaan takut dan was-was terkadang menyelimuti hatinya dan selalu menjadi boomerang yang menghantui pikirannya.

Pasalnya, di tengah-tengah dirinya yang sedang bergulat dengan waktu perihal masa persalinannya, Angga sekarang malah pergi bertugas.

Mana di tugas kali ini suaminya benar-benar tak bisa dihubungi sama sekali. Entah terhalang sinyal atau memang handphone lelaki itu yang sengaja di-off-kan, yang jelas setiap Jennie menghubungi pasti tak selalu terhubung.

Memang sih, menurut perkiraan dokter persalinan Jennie masih sekitar 2 minggu 2 hari lagi, tapi namanya juga kelahiran, kedatangannya hanya Allah yang tahu kan? Dokter hanya bisa memperkirakan, dan waktu yang tepat untuk persalinannya hanya pemilik semesta sajalah yang tahu.

Menurut dokter, Jennie bisa melahirkan secara normal. Asalkan napas si Ibu kuat saat mengejan. Tidak peduli bayinya itu kembar atau tidak, tapi setiap Ibu juga pasti menginginkan persalinan normal, kan?

"Jennie, kamu pasti banyak pikiran, ya?" tanya sang Mama mertua.

Ia dan Tyas saat ini memang sedang duduk santai di sofa yang ada di ruang keluarga. Hanya ada mereka berdua saja, karena Annis masih di sekolah dan Sean--Papa Mertuanya sedang ada tugas di luar selama 1 bulan. Dan mungkin Sean juga tidak bisa menyaksikan momen cucu pertamanya lahir ke dunia.

"Enggak kok, Ma. Mana mungkin sih Jennie banyak pikiran," sangkal Jennie.

"Tapi kaki kamu bengkak banget, sayang. Bilang sama Mama kalau kamu ada masalah. Mama kan juga orantua kamu, sayang. Walaupun kamu jauh dari Mami kamu, tapi akan selalu ada Mama yang ada di samping kamu," ucap Tyas tulus.

Kaki yang bengkak pada orang hamil umumnya memang selalu menggambarkan jika orang tersebut sedang banyak masalah. Jika dibiarkan, akan memberikan dampak negatif yang lumayan besar bagi keselamatan ibu serta bayi yang sedang dikandungnya.

Bahkan dampak terbesarnya bisa menyebabkan proses kelahiran menjadi tidak normal.

"Kaki kamu naikin sini, ke atas sofa. Mama pijitin biar gak semakin bengkak," saran Tyas.

"Enggak apa-apa, Ma. Jennie beneran gak papa." Jennie menolak saran dari Mama mertuanya.

"Jennie, Mama itu udah ada pengalaman dua kali lahiran. Jadi Mama tahu mana lahiran yang akan bermasalah atau baik-baik aja. Dan kaki bengkak pas hamil tua kayak gini tuh bahaya banget, sayang, kalau kamu masih memaksakan buat dibiarin aja kayak gini. Gak papa sayang, sini Mama pijitin."

Mendengar sekaligus meresapi setiap kata dari penuturan Mama mertuanya itu membuat Jennie tak bisa mengelak lagi. Ia lalu meletakkan kedua kakinya di atas sofa.

With You, Husband! [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang