🔐 Biru dan Jingga (END)

8.7K 331 13
                                    

Part ini lumayan panjang.

WAJIB VOTE DAN KOMEN YA SOALNYA INI PART TERAKHIR!!😈

----------------------
Happy Reading
----------------------

| Biru dan Jingga

Seorang perempuan terkikik geli saat melihat lelakinya--yang kini sedang ngambek sambil terus memeluknya di bagian dada. Modus banget emang!

"Kamu gak pernah tau, Jen, gimana pamiknya saya tadi pas kamu gak gerak-gerak. Saya udah mewek sampe diketawain sama suster yang disini, eh ternyata kamu cuma tidur doang. Saya gak mau kehilangan kamu, Jennie. Kenapa sih kamu tidur malah gak izin dulu?"

Cerocosan panjang dari mulut lelaki yang tengah memeluknya itu berhasil membuat Jennie menghela napasnya. Ya namanya juga orang terlanjur kelelahan, masa tidur aja harus sempat-sempatnya izin?

"Udah deh, yang penting Jennie gak papa. Jangan lebay, deh!"

Angga mendongakkan kepalanya, menatap istrinya dengan tatapan garang.

"Lebay kamu bilang? Ini lebay, Jennie! Ini artinya saya sayang sama kamu. Gak peka banget, sih!" Angga semakin kesal, ia sampai menekuk bibirnya seperti anak kecil yang mudah cengeng.

"Iya, deh, iya. Maaf, ya. Jennie gak bakal ninggalin Abang lagi kok," ucap Jennie sambil mengelus rambut suaminya dengan lembut.

"Janji?"

"Janji. We always together until ever, Bang."

Angga mencium kening Jennie penuh sayang. "Saya janji juga. Kita berdua akan tetap bersama selamanya, bersama mereka juga," ucap Angga sambil melirik kepada dua bayinya yang sedari tadi ada sisinya.

Kedua bayi itu belum memakai baju karena keteledoran yang disebabkan oleh neneknya sendiri--yang entah kenapa malah lupa membawakan perlengkapan bayi. Mereka berdua hanya dibalut oleh kain sejenis selimut yang ternyata sudah disiapkan oleh pihak rumah sakit.

🔐

Tak butuh waktu berlama-lama di rumah sakit, sehari menginap disana pun saat ini Jennie sudah diperbolehkan untuk pulang.

Kedua orangtuanya dan Aa'-nya sudah sampai di Jakarta sejak kemarin, bahkan mereka tak henti-hentinya menimang si kembar secara rebutan. Ya, sebelumnya mereka belum tahu kalau cucu pertamanya itu kembar.

"Angga, Papa kamu kemana? Kok gak di rumah?" tanya mertua lelaki Angga--Rogi Hadiwijaya Kusuma. Pasalnya sejak kemarin ia tak bertemu dengan besan laki-lakinya, hanya dengan besan perempuannya saja.

"Papa lagi ada perjalanan bisnis, Pi. Dia pulang 2 mingguan lagi," jawab Angga.

"Papa kamu pebisnis, tapi kenapa kamu malah jadi tentara? Nerusin bisnis keluarga kan gak ada salahnya, Angga," tanya Rogi. Memang sih, dia heran kenapa mantunya ini yang notabene-nya berasal dari keluarga berada, apalagi dilihat dari marganya yang bukan main-main lagi, malah memilih untuk menjadi abdi negara.

"Saya punya alasan khusus, Pa. Saya ingin sekali selain saya bisa melindungi negara, saya bisa melindungi pasangan saya. Itu alasan saya dahulu," jawabnya dengan jujur.

With You, Husband! [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang