🔐 Benda Pembawa Petaka

9.2K 437 1
                                    

Haeee!

Udah siap baca kisahnya couple jengga? Yok lah, langsung bacaa!

-Angga Faresta Mahawira
-Jennie Ziu Aileen

---------------------
Happy Reading
---------------------

| Benda Pembawa Petaka

Kedua pasutri yang baru kemarin menikah itu saat ini tengah mengadakan perjalanan menuju ke tempat yang kedua orang tuanya titahkan.

Entah apa yang akan dibicarakan oleh orangtuanya itu, sampai-sampai harus menyewa tempat private segala.

Satu mobil dengan Angga, bagi Jennie rasanya sangat canggung sekali. Apalagi ini pertama kalinya ia satu mobil dengan lawan jenis. Karena jujur, sebelumnya Jennie itu tidak pernah pacaran.

Ia adalah tipikal gadis yang tidak gampang tertipu dengan gombalan buaya rawa bermuka dua.

"Om-"

"...."

"Om tua!"

Angga menoleh. Geram sekali dirinya dikatai 'tua' oleh istrinya ini. Ingin sekali ia mencabut ucapannya kemarin saat Jennie menanyakan umurnya jika akan berujung seperti ini.

"Jangan panggil saya tua! Saya belum aki-aki," protes Angga tak terima.

"Ya--ya emang sih belum aki-aki, tapi kemaren apa? Di rambut Om kan udah ada ubannya," balas Jennie sambil terkikik.

Sial! Angga dibuat skakmat dengan ucapan Jennie barusan. Memang sih di rambutnya itu sudah ada ubanan, tapi apa setua itukah dirinya hingga harus mendapatkan panggilan 'Om tua'?

Angga lebih memilih diam. Ia masa menanggapi ucapan Jennie. Malah sekarang, ia lebih memilih memasang earphone di telinganya agar bisa meredam suara celotehan istrinya itu.

"Punya suami gini amat deh bentukannya. Bagi yang minat, silakan. Saya lelang, GRATIS!" Ucap Jennie datar berusaha menarik perhatian Angga. Tapi lelaki itu tetap diam, tanpa tanggapan apapun.

🔐

Hanya memakan waktu sekitar 17 menit di perjalanan, Angga dan Jennie saat ini sudah sampai di salah satu Resto yang orangtuanya arahkan.

Mereka langsung masuk ke dalam Resto, lalu langsung mencari meja bernomor 26. Karena sebelumnya, Tya--Mama Angga sudah memberitahu dimana mereka berkumpul.

"Mamii!" Seru Jennie saat Rena tengah duduk sembari ngopi-ngopi syantik bersama besannya.

"Sayangg," balasnya. Rena lalu melambai-lambaikan tangannya agar Jennie cepat menghampirinya.

"Mamii! Jennie kangen," ucap Jennie. Ia langsung memeluk tubuh Maminya dengan erat hingga lupa jika di hadapannya ada Mama mertuanya.

"Aduh, kamu udah bersuami masih aja manja yah," kata Rena. Tangannya tergerak mengusap lembut surai rambut anak gadisnya dengan pelan. Sebenarnya ia juga rindu sekali dengan anaknya ini.

"Aahh Mamii! Jennie kan malu!" Jennie menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Tyas yang melihat tingkah Jennie hanya bisa gemas dibuatnya. Beruntung sekali ia mempunyai menantu macam Jennie ini.

With You, Husband! [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang