Caring

5.2K 626 61
                                    

"Sa~su-kun"

"Gomen ne~"

"Smile!"

"Aw kawai~"

Sasuke menahan tangan Sakura yang menguyel pipinya sejak tadi. Ia meletakkan tubuh gadis itu di atas kasurnya.

Kasurnya?

Ya kasurnya. Entah ide gila darimana hingga pria itu memilih untuk membawa Sakura kerumahnya dan bukannya mengantar gadis itu pulang.

"Sasu~" Sakura menggeliat lalu dengan sempoyongan berusaha untuk duduk.

Sasuke terkekeh melihat tingkah absurd gadis itu saat mabuk. Sepertinya ia harus sesekali membuat Sakura mabuk agar bisa melihat sisi imutnya ini.

"Oh oh oh! GEMPA!" Sakura merentangkan tangannya saat kasur agak bergoyang karena gerakannya sendiri. Mungkin karena pening dikepalanya juga yang membuatnya berpikir ada gempa.

"Kau dikasur, Sakura." Ucap Sasuke pelan. Sakura mengedipkan matanya lalu mengangguk.

"Ah ternyata kasur~" gadis itu tertawa lucu.

"Sasu-kun~ marah? Sasu marah sama Sakura?" Tiba-tiba gadis itu memeluk pinggang Sasuke yang masih dalam kondisi berdiri. Sasuke memegang lengan gadis itu, menunduk untuk bisa melihat emerald bening yang menatapnya.

"Menurutmu?"

"Tuh kan marah, " bibir gadis itu cemberut mendapati respon singkat dari Sasuke.

"Kau tahu kenapa aku marah?" Suara Sasuke mengalun lembut. Pria itu mengusap anak rambut Sakura yang menempel dipipi Sakura karena keringatnya.

Sakura terdiam sesaat. Gadis itu menenggelamkan wajahnya diperut Sasuke.

"Karena Ino?" Sakura mendongak dan nyengir tak bersalah. Mungkin Ino sedang merinding tiba-tiba saat ini karena namanya disebut.

Sasuke menguyel gemas pipi gadis itu yang memerah karena mabuk. Haruskah ia bersyukur karena Ino membuat gadis ini mabuk? Ia jadi bisa melihat sisi Sakura yang berbeda dari biasanya.

"Ukh Sasuu aku mengantuk." Sakura memejamkan matanya. Gadis itu menumpukan kepalanya pada tangan Sasuke begitu saja.

"Tidurlah. Besok pagi kau harus siap untuk memberi penjelasan padaku."

Sasuke membaringkan Sakura lalu mendudukkan dirinya disamping gadis itu. Dengan telaten Sasuke melepas sepatu Sakura dan menaruhnya di bawah kaki ranjang.

Sasuke melirik wajah gadis itu. Sepertinya ia sudah terlelap. Matanya terpejam hingga bulu mata lentiknya terlihat jelas. Sasuke tersenyum tipis, lalu beranjak untuk mengambil sebaskom air di kamar mandi. Ia meletakkan baskom itu di lantai dan mengambil handuk kecil dilemarinya. Memasukkan handuk kedalam air dibaskom lalu memerasnya dengan agak susah payah. Secara perlahan Sasuke membersihkan wajah Sakura yang berkeringat dan kakinya yang kotor.

"Kau berhutang penjelasan padaku, Sakura." Bisik pria itu meskipun ia tahu Sakura tidak mendengarnya.

"Jangan harap besok pagi aku akan melepaskanmu." Sasuke mengusap pipi Sakura. Gadis itu melenguh merasa terganggu. Mengambil tangan Sasuke dipipinya, dengan kondisi tertidur Sakura memeluk tangan itu dengan kedua tangannya.

Sasuke menghela napas, mencoba untuk menahan dirinya. Gadis ini benar-benar tidak sadar bahwa ia mungkin sedang berada dikandang harimau.

Harimau yang sangat ingin menerkamnya.

****

Cahaya matahari mengintip masuk dari kaca jendela yang terbuka, cahayanya jatuh tepat diatas kelopak mata dengan bulu mata lentik yang kemudian mengerjap terbuka.

WHY THIS DIFFERENT? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang