Sarapan Bersama

7.3K 682 21
                                    

Matahari kini telah mengambil alih singgasananya dari Sang bulan. Burung-burung pun mulai bernyanyi merdu sebagai awal hari. Sebenarnya masih terlalu pagi untuk membuka mata, namun kini gadis Haruno itu telah siap dengan pakaian santainya. Ia memakai celana panjang berwarna hitam dengan atasan nya kaos putih yang ia masukkan ke dalam celana dilapisi dengan cardigan berwarna biru tosca.

Hari ini ia baru mendapat jatah liburnya dari rumah sakit setelah sebelumnya menjalankan misi selama seminggu di Sunagakure. Ia sudah berjanji pada Sasuke untuk menghabiskan hari ini seharian bersamanya.

Setelah kejadian di kantor Hokage 3 hari yang lalu Sakura masih harus disibukkan dengan laporan misi dan masih ada beberapa hal yang harus ia urus di Rumah Sakit sebelum mengambil cuti. Karena itu juga ia hanya bisa menemui Sasuke di sore atau malam hari saat Sasuke datang menjemputnya di Rumah Sakit. Bahkan semalam pria itu tampak kesal karena Sakura terlalu sibuk. Entah kenapa pria itu mulai bersikap manja setelah kejadian di Kantor Hokage. Rasanya Sakura masih tak terbiasa dengan sikap Sasuke yang berbeda 180°.

"Sudah siap!" Sakura tersenyum puas melihat hasil masakannya. Ia berniat untuk sarapan bersama Sasuke hari ini. Ia sengaja bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan makanan. Nasi goreng ekstra tomat dengan potongan brokoli dan sosis didalamnya. Hanya sarapan sederhana karena sebenarnya ia juga belum begitu ahli jika harus memasak makanan berat.

Setelah memasukkan kotak bekalnya kedalam totebag berwarna cream Sakura pun segera pergi menuju rumah Sasuke. Udara pagi di Konoha masih terasa segar. Beberapa pemilik kedai yang baru akan membuka tokonya di sepanjang jalan menyapa gadis Haruno itu dengan senyuman.

Sakura mengulas senyum, membayangkan reaksi Sasuke saat melihatnya datang sepagi ini. Sebenarnya  kemarin Sasuke yang bilang akan menjemputnya. Namun, Sakura memilih untuk memberi kejutan pada pria itu. Lagipula ini juga pertama kalinya mereka sarapan bersama seperti ini. Pipi gadis itu bersemu tipis saat mengingat hubungan mereka saat ini.

Bagaikan mimpi disiang bolong, perubahan sikap Sasuke yang terlalu tiba-tiba membuat Sakura cukup sulit menyesuaikan diri. Setelah sekian lama tidak bertemu dalam sehari Sakura mendapati Sasuke telah berubah 180°. Dalam keadaan lelah sepulang dari misi Sakura malah mendapat sebuah pelukan erat yang tiba-tiba dan fakta bahwa Sasuke menangis dalam pelukannya. Pria kuat itu?! Seseorang yang terlihat seperti tidak akan berdarah bahkan jika ditusuk itu?!

Setengah mati Sakura berusaha menahan degup jantungnya yang menggila. Naruto dan Kakashi telah berhasil mengerjai mereka berdua. Benar-benar berhasil. Meskipun disatu sisi Sakura berterimakasih pada kedua orang itu. Jika bukan karena mereka mungkin hubungannya dengan Sasuke akan selamanya menjadi cinta sepihak.

Sakura menghentikan langkahnya didepan sebuah Gapura kayu yang menjulang didepan gerbang kediaman klan Uchiha. Diatas Gapura itu terdapat lambang kipas yang menjadi lambang klan Uchiha. Tempat ini adalah saksi bisu dari pembantaian sadis puluhan tahun yang lalu. Sakura meringis, membayangkan bagaimana perasaan Sasuke selama ini. Sebenarnya Kakashi sudah menawarkan Sasuke untuk tinggal ditempat lain. Namun, sepertinya pria itu masih tak ingin melepas kenangan yang ada ditempat ini.

Sakura melangkah masuk. Meskipun tidak dihancurkan tempat ini sudah direnovasi beberapa kali. Sekalipun rumah-rumah disekitarnya tetap dibiarkan kosong. Sesampainya dirumah Sasuke yang terletak di ujung komplek Uchiha, Sakura menarik napas. Tiba-tiba saja ia merasa gugup. Sasuke tidak akan marah karena ia datang terlalu pagi kan? Begitulah pikirnya.

Gadis itu mengetuk pintu beberapa kali, menunggu dengan jantung yang berdegup kencang. Astaga Sakura, kenapa kau masih segugup ini hanya karena datang kerumah kekasihmu dipagi hari?

Pipinya semakin merona saat memikirkan Sasuke sebagai kekasihnya.

Kriet..

Pintu berderit lalu terbuka, menampakkan wajah seorang pria yang bersandar pada kusen pintu dengan wajah ngantuknya. Seperti Sasuke benar-benar baru bangun tidur. Sakura terkekeh kecil melihat ekspresi Sasuke yang terlihat lucu dimatanya.

"Sakura?" Mata onyx yang tadinya setengah terpejam itu langsung terbuka lebar saat melihat Sakura.

"Kau datang?"

Sakura tersenyum, kemudian mengangkat tangan kanannya dan menunjukkan tas berisi kotak bekalnya.

"Ohayou, Sasuke-kun. Mau sarapan bersama?"

Sasuke terpaku sejenak. Ucapan selamat pagi diawal hari yang lama tak ia dengar masih terasa familiar. Ini pertama kalinya sejak orang tuanya tiada ada seseorang yang mengucapkan selamat pagi dan membuatkannya sarapan. Tanpa disangka pria Uchiha itu mengulas senyum kecil. "Ohayou, Sakura. Masuklah."

****

"Maaf aku hanya bisa memasak ini. Aku akan belajar memasak lagi." Ucap Sakura sembari memindahkan nasi goreng di kotak ke dua piring terpisah. Ia kemudian meletakkan sendok di samping piring masing-masing.

"Nah, silahkan makan Sasuke-kun." Sakura tersenyum.

Sasuke mengambil sendok dan menyuap nasi goreng dengan banyak potongan tomat dan sosi yang tampak menggugah seleranya.

"Oishii." Ucap Sasuke. Pria itu mengulas senyum tipisnya.

Sakura merona dibuatnya. Tidakkah pria itu jadi terlalu sering tersenyum? ASTAGA JANTUNG SAKURA TIDAK KUAT!

"Aku akan membuatkan sarapan lagi untuk Sasuke-kun lain kali." Ucap Sakura senang.

Mereka menikmati pagi itu dengan sarapan bersama. Sasuke tak bisa menipu hatinya. Perasaan senang yang membuncah tak dapat lagi ia tahan. Kini tak akan ada lagi perasaan yang ia sembunyikan. Semuanya sudah menjadi milik Sakura.

****

Kuputuskan buat lanjut wkwk. Dahlah entah knp tiba2 dpt feeling buat lanjut cerita ini wkwk

VOTE DAN KOMENNYA KLO MAMPIR!

WHY THIS DIFFERENT? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang