Rumah bernuansa tradisional yang biasanya terlihat sepi dan lengang itu kini tampak ramai dengan sekumpulan orang yang asik dengan kegiatan masing-masing. Suara tawa dan mengobrol saling bersahutan, mengisi kekosongan dalam ruangan luas itu. Botol-botol alkohol berserakan diatas meja, bersamaan dengan piring-piring yang telah kosong.
Empat orang tampak asik bermain permainan semacam monopoli dilantai, mereka adalah Shikamaru, Kiba, Shino, dan Chouji. Para gadis yaitu Tenten dan Hinata tampak sibuk membantu Sakura untuk mencuci piring-piring kotor dan menyiapkan daging yang akan mereka jadikan barbeque setelah ini. Sedangkan Ino, Naruto, dan Lee tampak sibuk beradu minum. Sayang sekali Guy-sensei tak bisa datang.
Sedangkan para kaum introvert seperti Sasuke, Sai, dan Kakashi-sensei hanya asik duduk di sofa.
"Sensei, kau masih ingat tidak bagaimana wajah panik Sasuke HAHAHA?!"
Naruto membuka suaranya dengan keras, membuat seluruh orang dalam ruangan itu memfokuskan perhatian mereka padanya. Bahkan Shikamaru, Chouji, Kiba, dan Shino sampai menghentikan permainan mereka. Pria kuning itu nampaknya sudah setengah mabuk terbukti dari wajahnya yang sudah memerah.
"Ceritakan padaku! Aku tidak bisa melihatnya huaa!" Ino menanggapi dengan semangat. Ditangan gadis itu memegang segelas alkohol yang telah terminum setengahnya. Sepertinya gadis itu juga sudah mulai mabuk.
"HAHAHA BIAR AKU CERITAKAN!" Naruto bangkit dari kursi dengan sedikit sempoyongan. Pria itu kemudian tiba-tiba melangkah kearah Kakashi, menarik kerah pria itu.
"Apa maksudmu Sakura sudah pergi, Hah!"
Naruto memulai sandiwaranya, membuat Sasuke langsung menatap pria itu kesal meskipun tidak dipedulikannya. Kakashi yang berniat mengikuti drama inipun ikut bertingkah.
"T-tenanglah, Sasuke!" Jawab Kakashi dramatis.
"Diam!" Ancam Sasuke jengkel. Meskipun suaranya mungkin hanya dianggap angin lalu.
"Hiks, apa yang harus kulakukan tanpa Sakura disisiku~ Aku akan pergi! Hiks~"
Naruto semakin mendramatisir sandiwaranya. Pria itu berlutut sambil memegang dadanya dan pura-pura menangis. Gelak tawapun langsung menguar diseisi ruangan itu. Bahkan Ino sampai terpingkal dan terjatuh dari kursinya.
"HAHAHA S-SIAPA ITU! BWAHAHA SASUKE SEPERTI ITU?! BWAHAHA ADUH PERUTKU SAKIT!"
Ino berguling-guling dilantai sambil memegangi perutnya. Sakura yang baru selesai mencuci piring berbalik dengan wajah memerah. Dengan kesal gadis itu menyipratkan air dari tangannya yang masih basah pada Ino yang berguling diatas lantai.
"Berhenti meledek Sasuke-kun!" Ucap Sakura menatap kesal kedua orang berkepala kuning yang masih asik terpingkal.
Sasuke yang sejak tadi hanya diam meskipun kesal kemudian berjongkok disamping Naruto yang berguling diatas lantai. Pria itu mengangkat tangan kanannya, memposisikan jarinya didepan dahi Naruto yang masih asik tertawa.
"Masih ingin tertawa?"
Suara dingin menguar membuat pria kuning itu menghentikan tawanya. Ia menatap takut Sasuke yang sudah tersenyum menyeramkan.
"S-sasuke--"
Ctak!
"AW DAHIKU BERLUBANG!!"
Naruto tengkurap dan berguling memegangi dahinya yang baru saja mendapatkan sentilan pedas dari jari Sasuke. Suara tawa semakin pecah dalam ruangan itu. Bahkan Sakura tak bisa menahan tawanya hingga ujung matanya berair.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY THIS DIFFERENT? [End]
FanficSasuke kembali. setelah dua tahun pergi meninggalkan desa untuk perjalanan penebusan dosanya, lelaki Uchiha itu akhirnya kembali ke Konoha. teman-teman seangkatannya menyambutnya, guru nya yang kini jadi Hokage bahkan menelantarkan tugasnya hanya un...