"Terimakasih makanannya."
Sakura terlihat puas saat melihat piring Sasuke yang kosong tak bersisa. Ia senang karena sepertinya Sasuke menyukai masakannya.
"Aku akan mencuci piringnya dulu." Sakura beranjak dari kursinya berniat untuk mencuci piring. Namun, tangan Sasuke menahannya.
"Aku saja." Pria itu mengambil piringnya dan piring Sakura lalu berbalik ketempat mencuci piring.
Sakura berusaha menahan senyumnya. Dimatanya terlihat jelas sekali bagaimana Sasuke begitu berusaha untuk bersikap lembut. Meskipun terkadang nada bicaranya masih terdengar dingin.
"Arigatou~ Sasuke-kun." Ucap Sakura tersenyum manis.
"Kau kan sudah memasak untukku tidak mungkin aku membiarkanmu mencuci piringnya juga."
Lihat itu? Meskipun nada suaranya terdengar cuek tetap saja Sasuke terlihat peduli. Astaga, sepertinya Sakura sudah gila. Sejak kapan Sasuke terlihat imut dimatanya?!!
"Kalau begitu aku akan memasak sarapan lagi untukmu. Apa kau mau mencuci piringnya lagi?" Tanya Sakura sambil berusaha menahan senyumnya.
"Tidak."
"Heee kenapa?" Tanya Sakura protes. Apa sebenarnya Sasuke tak suka masakannya tapi terpaksa menghabiskannya? Tapi rasa masakannya lumayan enak kok. Sakura kan juga ikut memakannya.
Sasuke tersenyum dibalik punggungnya. Meskipun ia tak bisa melihat ekspresi Sakura ia bisa membayangkan bagaimana wajah gadis itu.
"Lain kali aku yang akan memasak."
"Huh jadi kau tidak suka masakanku begitu?" Oke sepertinya gadis itu mulai ngambek.
"Suka."
"LALU KENAPA TAK MAU KUMASAKKAN LAGI?!"
Sasuke terkekeh kecil. Ia mencuci tangannya lalu mematikan keran. Pria itu kemudian berbalik dan duduk didepan Sakura.
"Aku tak ingin merepotkanmu." Ucap Sasuke memberi pengertian. Suara lembut Sasuke yang menembus telinga Sakura benar-benar membuat jantungnya tak kuat.
"Aku tak merasa direpotkan." Cicit Sakura.
"Tapi aku juga ingin memasak untukmu." Ucap Sasuke.
"Untukku?" Sakura mendongak, menatap onyx hitam yang ternyata sejak tadi menatap lurus kearahnya. Seakan hanya ada pantulan dirinya di giok sehitam malam itu.
"Hn. Besok aku yang akan memasak untukmu."
Semu merah tak tertahan meruak di pipi chubby gadis Haruno itu. Degup jantung yang tak biasa memberikan kejutan yang membuncah. Sakura hampir tak bisa menahan degup jantungnya yang seakan tak ingin seiring dengan napasnya.
"Uhm... Memangnya Sasuke-kun bisa memasak?" Tanya Sakura sambil berusaha mengatur kembali detak jantungnya.
"Kau meremehkanku?" Sasuke tersenyum miring, khas Uchiha sekali.
"Tidak, Bukan begitu!" Teriak Sakura panik. Dia khawatir Sasuke akan marah. Bagaimana jika Sasuke berpikir Sakura menggores harga dirinya? Seperti dulu.
"Kenapa kau sepanik itu?" Sasuke tertawa kecil. Tawa yang jarang Sakura dengar kini keluar dengan ringan bagai sudah biasa.
"Aku bercanda." Ucap Sasuke.
"Sasuke-kun sama sekali tidak pandai bercanda." Balas Sakura.
"Gomen. Aku akan belajar pada Naruto."
"Serius?"
"Tentu saja tidak."
"Hahahaha sudah kuduga." Sakura tertawa lepas.
![](https://img.wattpad.com/cover/188452515-288-k373772.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY THIS DIFFERENT? [End]
FanfictionSasuke kembali. setelah dua tahun pergi meninggalkan desa untuk perjalanan penebusan dosanya, lelaki Uchiha itu akhirnya kembali ke Konoha. teman-teman seangkatannya menyambutnya, guru nya yang kini jadi Hokage bahkan menelantarkan tugasnya hanya un...