"Jadi, kalian sudah melakukannya?" Ino menumpukan dagunya di atas telapak tangan seraya mengendikan alisnya. Gadis itu memasang senyum jahil, menatap sahabat merah mudanya yang kini wajahnya sudah memerah sempurna.
Pagi itu, tiga hari setelah misi ke Kuil Selatan adalah waktunya kedua sahabat itu bertemu. Ino menuntut Sakura untuk menceritakan segalanya, sekaligus menginterogasi Sakura mengenai apartement gadis itu yang kosong selama tiga hari ini saat Ino berkunjung kesana.
Sakura meraih segelas jus apel di depannya dengan kikuk. Wanita itu mengalihkan matanya, mencoba mengelak dari pertanyaan Ino yang terlalu to the point. "Apa sih maksudmu?"
"Haha, jangan mengelak jidat! Tiga hari ini aku selalu ke apartement mu dan mendapati tempat itu kosong. Dan ternyata si empunya rumah sedang asik bermanja ria dengan kekasih Uchihanya di rumahnya? Hahaha, poor me!" Ino tertawa mengejek seraya memutar matanya.
"Jadi jangan mengelak lagi dan katakan padaku! Sekarang kalian tinggal bersama?!" Kedua tangan Ino menggebrak meja dengan lumayan kencang. Cukup kencang untuk membuat kedua gelas berisi jus apel dan jus melon di atas meja bergetar. Sakura meringis, pada akhirnya pasrah dan mengangguk kaku.
"Y-yah... tidak tinggal bersama juga. Sasuke-kun belum mengizinkanku pulang. Jadi untuk sementara--"
"HAAHAHA HONTOU? DIA TIDAK MENGIZIN--pfft" Sakura membungkam mulut Ino dengan kesal.
"Jangan teriak baka!"
"Hahaha oke-oke. Jadi, sekarang 'untuk sementara' kalian tinggal bersama?" Tanya Ino dengan ekspresi jahilnya.
Sakura mengangguk, totalitas mengabaikan ekspresi meledek yang Ino tunjukkan untuknya.
"Wah luar biasa. Si Sasuke itu kenapa tiba-tiba jadi gerak cepat seperti ini? Apa dia baru dapat wahyu atau bagaimana?" Ucap Ino heboh.
Sakura tertawa mendengarnya. "Anggap saja iya?"
Ino terdiam melihat ekspresi berseri di wajah Sakura. Gadis itu menumpu pipinya, tersenyum senang sebab kini akhirnya sahabatnya menemukan bahagianya. Melihat bagaimana Sakura terus berseri tiap kali menceritakan tentang Sasuke, tersenyum dan bukannya menangis lagi.
"Akan kumaklumi kali ini karena kau sedang berbunga-bunga." Ucap Ino tersenyum.
"Ngomong-ngomong, tumben pria itu mengizinkanmu pergi pagi-pagi seperti ini denganku."
"Ah, Sasuke-kun sedang dipanggil ke Kantor hokage. Entahlah, mungkin misi baru?" Jawab Sakura santai.
Ino mengernyitkan alisnya bingung, "Misi lagi? Padahal baru tiga hari yang lalu kalian dapat misi."
Sakura mengendikan bahunya, "entahlah aku juga tidak tahu."
"Lalu kau? Tidak ke rumah sakit?" Tanya Ino lagi.
Sakura menjauhkan sedotan dari bibirnya lalu tertawa kikuk. "Haha, aku di skors oleh Tsunade-sama."
Tawa Ino pecah begitu mendengar penuturan Sakura. "Hahaha rasakan!"
Bibir Sakura tertekuk seraya memutar matanya kesal. Dua hari yang lalu, sehari setelah misi Sakura pergi ke Rumah Sakit esok sorenya. Namun, ia malah dijegat oleh Tsunade di lobby Rumah Sakit. Wanita itu tersenyum dengan begitu menyeramkan lalu berkata,
"Dokter Haruno Sakura, kau ku skors sampai waktu yang tidak ditentukan. Kalau kau ingin masuk lagi ke rumah sakit ini CARI SENDIRI JAS PUTIHMU YANG KAU LEMPARKAN PADAKU!"
"HAHAHAHAHA ASTAGA LUCU SEKALI!" Ino semakin tertawa begitu mendengar cerita Sakura. Lagian salah Sakura juga karena berani-beraninya melarikan diri untuk pergi misi ilegal bersama Naruto dan bahkan mengoper posisinya sebagai kepala peneliti begitu saja. Bahkan memberikan jas lab putihnya pada Tsunade. Tidak heran wanita tua itu begitu marah.
![](https://img.wattpad.com/cover/188452515-288-k373772.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY THIS DIFFERENT? [End]
ФанфикSasuke kembali. setelah dua tahun pergi meninggalkan desa untuk perjalanan penebusan dosanya, lelaki Uchiha itu akhirnya kembali ke Konoha. teman-teman seangkatannya menyambutnya, guru nya yang kini jadi Hokage bahkan menelantarkan tugasnya hanya un...