WARNING⚠️
Cerita ini sama sekali tidak berusaha untuk merujuk, menjelekkan, atau mendiskriminasikan salah satu agama. Semua hal yang diceritakan disini hanya fiksi, jadi diharapkan untuk tidak merasa tersinggung atau memikirkan terlalu dalam scene yang muncul dalam cerita ini yang berhubungan dengan salah satu agama.
****
Sakura tidak bisa menahan rasa terkejutnya saat melihat pria yang seharusnya tidak ada disini malah berdiri di hadapannya. Tangan gadis itu terkepal, menatap pria berambut hitam yant berdiri tak jauh darinya itu dengan tatapan kesal.
"Mereka adalah tim yang akan mengambil sample dari penyakit yang terjadi di Kuil Selatan. Karena kalian sebagai ninja medis yang meneliti pasti akan banyak bekerja sama dengan mereka, jadi akan lebih baik jika kalian setidaknya saling mengenal wajah masing-masing. Tentu saja aku yakin diantara kalian sudah ada yang saling mengenal, namun ada banyak juga ninja medis junior yang masih belum tahu siapa mereka."
Suara Shizune yang menjelaskan bahkan hanya terdengar samar ditelinga Sakura. Gadis itu menajamkan matanya menghunus satu orang dengan jubah hitam yang berdiri di tengah-tengah empat orang lainnya yang 'katanya' adalah tim yang akan mengambil sample khusus ke Kuil Selatan.
Disaat tatapan Sakura seakan dapat melubangi kepala seseorang itu, yang ditatap malah berusaha mengalihkan matanya.
"Senpai, aku ada urusan sebentar dengan salah satu dari mereka. Bisa beri aku waktu 5 menit?" Tanya Sakura sambil mengulas senyum formalnya. Senyuman yang bahkan tak sampai kematanya.
Shizune yang mengerti hanya mengangguk mengizinkan. Urusan sepasang kekasih bukan urusannya.
Tanpa kata-kata Sakura menarik tangan pria itu, membawanya kesudut luar ruangan yang akan menjadi laboratorium sementara.
"Luar biasa. Semalam Sasuke-kun mati-matian tidak mengizinkanku dan sekarang ternyata misi yang kau maksud adalah ini?" Kalimat sarkas langsung terlontar begitu mereka sampai ditempat sepi.
Tatapan Sakura tajam menusuk si pria berjubah hitam yang tak lain adalah Uchiha Sasuke. Kekasihnya. Yang lagi-lagi tidak mengatakan apapun tentang misinya.
Betapa terkejutnya gadis itu saat melihat Sasuke berdiri diantara empat orang lainnya dan menjadi bagian dari tim yang diturunkan untuk mengambil sample sekaligus meneliti langsung ke Kuil Selatan. Pria yang sebelumnya bersikeras tidak mengizinkannya pergi kini malah berdiri dihadapannya, menggantikan posisi yang hendak ia lakukan.
Sasuke tidak bisa menyangkal lagi. Pria itu menghela napasnya, mencoba untuk meraih tangan Sakura yang lantas langsung ditepis gadis itu.
"Aku tidak peduli lagi. Lakukan apapun yang ingin Sasuke-kun lakukan. Untuk sekarang mari profesional. Aku hanya akan menganggapmu sebagai rekan misi, Uchiha Sasuke."
"Sakura--"
"Haruno-san, sudah waktunya." Seorang kunoichi medis menyela, menunggu Sakura tak jauh dari mereka.
"Ya, Wanabi-senpai!" Teriak Sakura. Gadis itu kemudian berbalik, meninggalkan Sasuke yang hanya bisa menggenggam udara kosong. Sasuke terdiam ditempatnya, lagi-lagi menyadari kesalahannya.
"Kakashi sialan." Umpat pria itu pelan.
Salahkan Kakashi yang sangat tiba-tiba memberitahu perihal misinya. Pria tua itu hanya mengatakan Sasuke akan melakukan penelitian dan baru memberitahu kalau penelitian yang dimaksud adalah penelitian ke Kuil Selatan beberapa jam yang lalu. Sasuke sudah menduga Sakura akan marah. Tetapi tidak sebegininya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY THIS DIFFERENT? [End]
أدب الهواةSasuke kembali. setelah dua tahun pergi meninggalkan desa untuk perjalanan penebusan dosanya, lelaki Uchiha itu akhirnya kembali ke Konoha. teman-teman seangkatannya menyambutnya, guru nya yang kini jadi Hokage bahkan menelantarkan tugasnya hanya un...