Stubborn

3.2K 408 83
                                        

Sengaja double up soalny mau apus apk wattpad dulu. Hp ku mau diservice guys. See you~

****

Sasuke dan Sakura duduk berhadapan di meja makan, masing-masing dari mereka hanya asik makan tanpa suara. Tentu saja suasana yang tidak biasa. Setelah perdebatan masalah misi Sakura, kedua orang itu masih saling diam-diaman. Sasuke yang kali ini tidak merasa bahwa dirinya salah tidak memiliki niat untuk meminta maaf. Pria itu merasa bahwa tidak ada yang salah dari perkataannya.

Sedangkan Sakura masih terpaku pada kekeras kepalaannya. Gadis itu ingin minta maaf, namun terlalu gengsi untuk memulai. Mungkin karena mulai terbiasa dimanja dan hanya menerima maaf, sepertinya Sakura mulai lupa caranya mengakui kesalahan.

Besok misi penelitiannya akan dimulai, dan waktunya pasti akan habis hanya di laboratorium saja. Alis Sakura menekuk, ia tahu ia harus minta maaf sekarang jika tak mau interaksi canggung ini berlanjut. Namun gadis itu masih terjebak pada kekeras kepalaan tak bergunanya.

Sakura kesal.

Ia kesal melihat Sasuke yang hanya diam padahal pria itu tahu kalau mulai besok mereka mungkin akan sulit untuk bertemu. Sakura kesal pada Sasuke, namun ia jauh lebih kesal pada dirinya sendiri. Kenapa ia jadi sekeras kepala ini sih? Sakura tahu ia yang salah. Sasuke hanya khawatir, sedangkan Sakura malah egois terhadap rasa penasaran tak bergunanya.

Helaan napas pasrah keluar dari mulut gadis itu. Keras kepalanya luruh saat ia menatap Sasuke lagi. Akhirnya gadis itu mengalah, mengakui kesalahannya.

"Sasuke-kun.."

"Hm,"

"Maaf."

Sasuke menghentikan makannya, mendongak dan menatap Sakura yang tertunduk.

"Aku tidak akan ikut misi ke Kuil Selatan. Aku hanya akan meneliti dari desa."

Sasuke tersenyum tipis, akhirnya puas setelah mendengar kalimat yang sejak tadi ia tunggu-tunggu.

"Baiklah." Jawab Sasuke.

Sakura mengernyit saat mendengar jawaban yang tidak disukainya. Ia menatap Sasuke yang sudah kembali melanjutkan makannya.

"Hanya itu?"

"Lalu apa?" Sasuke mengangkat alisnya sambil bertanya.

Lantas gadis itu berdecak mendengar respon Sasuke. Tanpa menjawabnya lagi Sakura melanjutkan makannya dengan kesal.

Diam-diam Sasuke menahan senyumnya, menikmati ekspresi kesal yang dibuat gadis itu. Pria itu kemudian memotong tonkatsu dipiringnya, mengambil potongannya dengan garpu dan menyuapkannya ke depan mulut Sakura.

"Makan."

"Tidak mau." Jawab Sakura sambil memalingkan wajahnya.

"Makan." Tangan Sasuke masih setia mengulurkan garpu dengan sepotong tonkatsu lezat yang dibuatnya.

Sakura mendengus, lalu dengan terpaksa membuka mulutnya.

"Pwuas?!" Ucapnya dengan mulut penuh.

Sasuke mengangguk dengan senyum tipisnya. Tangannya kemudian beralih mengusap rambut merah muda Sakura yang mulai memanjang hingga melewati bahunya.

"Anak pintar."

"Kau pikir aku anak anjing?!"

"....kau?"

"Ukh..." Sakura menahan rasa kesalnya.

"IYA IYA AKU SALAH BICARA SA-SU-KE-KUN! "

WHY THIS DIFFERENT? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang