Can't Meet You

3.6K 557 91
                                    

Kok tumben cepet nyampe targetnya😥

*****

Pagi keenam tanpa Sasuke. Sakura mulai terbiasa dengan pagi harinya yang kini langsung disibukkan dengan pekerjaan di Rumah Sakit. Ia bahkan tak lagi begitu memikirkan tentang kekasih Uchihanya itu. Meskipun terkadang merindukannya, Sakura berhasil mengatur hatinya dan menata kembali skala prioritasnya.

Hari ini jadwalnya di Rumah Sakit lumayan padat. Ia memiliki tiga jadwal operasi dan sore harinya ia masih harus pergi ke Akademi ninja untuk melakukan sosialisasi menggosok gigi pada anak-anak usia 8-10 tahun.

Pukul tujuh pagi, Sakura telah sampai di Rumah Sakit. Ia tak sempat pergi keruangannya jadi ia menumpang untuk menggunakan ruangan Miyuki, salah satu rekannya, yang ruangannya paling dekat dengan ruang operasi. Gadis itu segera meletakkan tasnya dan keluar dari ruangan dengan sedikit berlari. Sepuluh menit lagi adalah jadwal operasi pertamanya hari ini.

*****

Tap!

Sasuke mendarat tepat di depan apartment Sakura. Ia mengunakan teleportasi saking tidak sabarnya. Sekarang baru pukul tujuh pagi, Sakura pasti masih di rumahnya. Setidaknya begitulah pikirnya.

Sasuke mengatur napasnya yang agak terengah-engah karena kelelahan terlalu banyak memakai chakra. Jantung pria itu berdebar, tidak hanya karena kelelahan namun juga karena rasa tidak sabarnya untuk segera melihat gadisnya. Padahal hanya enam hari mereka tidak bertemu tetapi rasanya seperti sudah berbulan-bulan.

Sasuke menaiki tangga menuju unit apartment Sakura yang ada dilantai tiga. Begitu sampai di depan pintunya, tangan Sasuke terangkat, mengetuk pintu di depannya. Didalam otaknya membayangkan sambutan seperti apa yang akan ia dapatkan.

Akankah ia dapat sebuah pelukan? Atau sekedar senyuman manis gadis itu?

Senyuman tipis tak bisa ia tahan. Pintu terketuk, Sasuke menunggu dengan jantung berdebar. Sedetik, dua detik. Tidak ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Sasuke mengerutkan alisnya bingung lalu memutuskan untuk mengetuk lagi.

Tok tok

Masih tidak ada jawaban. Helaan napas kasar keluar dari mulutnya. Sepertinya ia harus menelan pil pahit dan menunda pertemuannya dengan Sakura. Pria itu kemudian memutuskan untuk kembali kerumahnya dulu untuk mandi dan beristirahat sebentar. Tubuhnya pun sudah sangat lelah.

Siang nanti baru ia akan mencari Sakura di Rumah Sakit sekaligus membawakan makan siang untuknya. Mungkin gadis itu ada disana.

*****

Sakura sedang membersihkan tubuhnya setelah operasi keduanya. Ia menoleh kearah jam, sudah jam 12 siang. Operasinya selesai lumayan cepat. Ia bersyukur dua operasi ini hanya operasi ringan dan tidak terlalu rumit. Sakura berniat untuk mengambil makan siangnya dulu sebelum mulai operasi ketiganya setengah jam lagi. Namun, kedatangan Shizune sepertinya harus membatalkan niatnya.

"Sakura, jadwal operasi ketiga dimajukan. Kondisi pasien sudah sangat gawat dan operasi akan dimulai sepuluh menit lagi. Segera bersiaplah!" Shizune memberikan arahan lalu segera pergi. Bahkan Sakura belum sempat membuka mulutnya.

Helaan napas keluar dari mulutnya, sepertinya ia harus menunda makan siangnya hari ini. Baru juga keluar dari ruang operasi dia sudah harus masuk lagi. Mengabaikan rasa lelahnya, gadis itu segera bersiap untuk operasi ketiganya. Sepertinya operasi ini akan memakan waktu lama. Semoga waktunya cukup untuk melakukan sosialisasi di Akademi.

WHY THIS DIFFERENT? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang