Halo semuaa apa kabar~ ada yg kangen gk nih😂
Jadi buat yg gak tau, aku haitus karena lgi UAS guys. Padahal aku udh umumin di wall wattpad aku kok wkwk.
Makasih buat yg udah nunggu ya^^
Happy reading~
****
Sakura menutup panci besar yang bertumpu tegak diatas dua tungku kompor. Didalam masing-masing panci telah terisi penuh dengan daging ayam dan daging sapi yang sudah dibumbui. Tinggal menunggu waktu agar kedua daging bisa dimarinasi dengan sempurna. Gadis itu melepaskan apron yang ia kenakan lalu mencuci tangannya. Ia kemudian berjalan menuju ruang santai menghampiri Sasuke yang sedang sibuk membaca tumpukan kertas laporan misinya.
Gadis itu merebahkan dirinya diatas sofa, memberikan isyarat pada Sasuke kalau ia ingin menumpukan kepalanya diatas paha Sasuke. Pria itu lantas langsung mengubah posisi kakinya agar Sakura nyaman.
"Apa itu, Sasuke-kun?" Tanya Sakura penasaran. Gadis itu mendongak, menatap wajah pokus Sasuke dari bawah. Pria itu kemudian menunduk, tidak bicara apa-apa dan hanya langsung memberikan lembaran kertas itu pada Sakura.
Sakura menerima dan membacanya seksama. Beberapa kali alis gadis itu mengernyit tidak mengerti, lalu menatap Sasuke dengan tatapan bingungnya.
"Kristal sihir?"
Sasuke mengangguk. Ia meletakkan kertas ditangannya dan beralih memainkan rambut Sakura. Tangannya memilin helaian rambut gadis itu, sesekali menyisirnya dengan jemarinya.
"Itu misi yang sebelumnya--" Sasuke menjeda bicaranya, seketika merasa enggan untuk mengatakannya. Pria itu menipiskan bibirnya, kembali bersuara dengan pelan. "---saat aku pergi tanpa izin." Lanjutnya pelan.
Sakura hanya ber-oh ria. Gadis itu kembali membacanya, tak merasa terganggu sama sekali. Berbeda dengan Sasuke yang masih benci saat mengatakan tentang itu.
"Setara bijuu?" Gumam Sakura kaget.
Sasuke mengangguk, "meskipun masih belum bisa digunakan. Itu sebabnya minggu lalu para Kage mengadakan pertemuan. Aku menyarankan agar Iwagakure membagi kristal itu menjadi lima. Tapi sepertinya belum menemukan titik terang." Ucap Sasuke santai. Pria itu lebih asik memainkan rambut Sakura ditangannya.
"Semoga tidak jadi pertikaian." Ucap Sakura sedikit khawatir.
Sudah menjadi kodratnya bagi manusia yang diberikan kekuatan besar ditangannya maka akan menjadi lebih egois. Berkat Naruto, dunia ninja berhasil bersatu. Impian semua orang menjadi kenyataan. Namun, jika karena muncul satu kekuatan besar yang dapat menjadi penyebab pertikaian lagi maka bisa saja perang dunia ninja kembali terjadi. Sakura bahkan tak mau membayangkannya lagi.
Sasuke tersenyum tipis, mengusap pipi gadis itu lembut. "Jangan khawatir. Si dobe itu anak kesayangan para Kage. Selama dia masih ada tidak akan terjadi perang."
Sakura terkekeh kecil mendengarnya. Ia mengangguk, menikmati usapan tangan Sasuke dipipinya. Senyuman nyaman terukir dibibirnya. Momen kecil seperti ini yang sebelumnya hanya menjadi mimpinya kini terasa nyata. Menggenggam tangan Sasuke bukam lagi hal yang sulit, merasakan usapan pria itu bukan lagi sekedar mimpi, dan dicintai Sasuke bukan hanya angan semata.
Sakura bersyukur. Gadis itu menikmatinya. Ia tak lagi butuh apa-apa. Bahkan meski harus menunggu lebih lama agar Sasuke membuka dirinya padanya. Tidak masalah, Sakura akan menunggu. Selama ketika ia menunggu Sasuke tetap ada disisinya, maka Sakura akan bertahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
WHY THIS DIFFERENT? [End]
FanfictionSasuke kembali. setelah dua tahun pergi meninggalkan desa untuk perjalanan penebusan dosanya, lelaki Uchiha itu akhirnya kembali ke Konoha. teman-teman seangkatannya menyambutnya, guru nya yang kini jadi Hokage bahkan menelantarkan tugasnya hanya un...