Ending but not The End

3.7K 348 54
                                    

Darimana semuanya dimulai?

Sakura masih terus mempertanyakan hal yang sama setiap kali ia menatap pantulan dirinya di dalam cermin. Begitu cantik dihias dengan kimono putih sederhana. Saat ia menatap bagaimana dirinya tersenyum di dalam cermin, ia masih tak percaya bahwa kini, hanya sebentar lagi, ia akan mengemban nama belakang serta lambang klan kekasihnya.

Hanya beberapa minggu berlalu setelah Sasuke melamarnya di depan Kuil Uchiha, dan kini ia berdiri memandang cermin dengan kimono pernikahan. Begitu tiba-tiba dan terkesan terburu-buru. Sebab Sang bungsu Uchiha bertekad untuk mengucap janji suci sebelum kembali pergi untuk misi panjangnya.

Sakura bahkan masih ingat, bagaimana Naruto dan Ino hampir menjatuhkan rahang mereka begitu mendengar kabar pernikahan dari mulut Sakura.

Detik berlalu, Sakura mencoba untuk kembali mengingat kebelakang. Dahulu, sebenarnya sejak Sasuke memutuskan untuk kembali pergi demi penebusan dosanya Sakura berpikir untuk tidak lagi berharap banyak pada perasaannya, meskipun tidak lantas bisa langsung memupuskannya begitu saja. Ia hanya sempat berpikir, mungkin Sasuke memang bukan seseorang yang bisa ia miliki seutuhnya.

Namun, sesuatu yang terjadi saat Sasuke berpamitan di gerbang desa hari itu membuat beberapa keping perasaan Sakura yang mulai lepas kembali menyatu. Sasuke mengetuk dahinya, mengatakan janji kecil yang membuat hati Sakura kuat untuk menunggu sekali lagi. Meski ia yang saat itu bahkan tak tahu entah kapan Sasuke akan kembali. Sakura hanya mencoba yakin pada dirinya, pada perasaan yang telah ia simpan bertahun lamanya.

Dan Sasuke kembali,

Kembali padanya, dan menepati janji kecilnya.

Hari saat ia kembali dari Sunagakure menjadi hari yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya. Pelukan tiba-tiba yang ia dapatkan, serta pundaknya yang basah karena air mata. Untuk pertama kalinya, Sasuke menunjukkan perasannya. Tidak lagi menyembunyikannya dibalik topeng tanpa ekspresi yang lekat di wajahnya. Pria itu menangis untuknya, menunjukkan bahwa bukan hanya Sakura yang setengah mati jatuh cinta padanya, namun Sasuke juga.

Senyuman terukir manis di wajah Sakura. Kepingan kenangan yang melintas sejenak dalam benaknya membuat ia kembali ingat seberapa jauh ia telah melangkah. Ia jatuh cinta, terluka, sakit hati, lalu jatuh tak berdaya. Namun meskipun seberat itu, meski sangat melelahkan, ia bertahan dengan sedikit keyakinan dalam hatinya. Perasaan yang membuncah tanpa bisa ia cegah kini menemukan muaranya.

"Masih lama?" Suara berat itu berbisik di telinganya, bersamaan dengan sebuah lengan yang meloloskan diri dari sisi pinggangnya dan merengkuh perutnya erat dari belakang. Wajah Sasuke terpantul di dalam cermin, menatap emerald Sakura dengan dagu tertumpu di atas pundak wanitanya. Pria itu tampak gagah dengan balutan Haori hitam sederhana.

Sakura tertawa kecil. Tangannya kemudian terangkat untuk mengusap pipi Sasuke pelan, "Sasuke-kun sudah siap?"

Sasuke bergumam seraya menelusupkan wajahnya pada tengkuk Sakura, "tidak pernah sesiap ini.."

"Sakura.."

"Hmm?"

"Aku akan meninggalkanmu lagi.." Sasuke bergumam lirih.

Sakura tersenyum tipis, "hmm, aku tahu."

"Kau akan menunggu lagi."

"Aku sudah siap.."

Sasuke terdiam dan pelukannya semakin erat. Wajahnya semakin tenggelam di sela leher Sakura seraya mengecupnya pelan.

"Aku tidak ingin pergi.." lalu bisikan lirih yang hampir tanpa suara itupun lolos. Sasuke luluh lantak oleh tekadnya sendiri, kalah oleh perasaan yang membuncah dalam hatinya.

WHY THIS DIFFERENT? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang