Pagi buta di Konoha terasa lebih dingin dari biasanya, mungkin karena semalaman hujan deras mengguyur desa. Langit masih tampak gelap karena matahari yang mulai terbit masih tertutupi oleh awan mendung. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi.
Diantara gelapnya jalan dan dinginnya udara yang seakan menusuk sampai ketulang, tampak seorang pria yang berdiri di depan sebuah apartment empat tingkat. Hanya dilapisi jubah tipis berwarna hitam pria itu tampak setengah menggigil.
Sasuke merapatkan jubah hitamnya yang setengah basah. Pria itu benar-benar berpikiran gila karena memilih untuk tetap menunggu di depan apartement Sakura dengan hanya berteduh di bawah kanopi yang bahkan lebarnya tak cukup untuk melindungi seluruh tubuhnya dari tampiasan air hujan. Sebenarnya ia sempat berniat untuk pulang setelah 'diusir' nenek tua yang tinggal disamping Sakura. Namun, setelah setengah jalan menuju rumahnya, dengan langkah gontai akhirnya pria itu memutuskan untuk kembali lagi ke apartment Sakura.
Keadaan si bungsu Uchiha ini benar-benar tampak menyedihkan. Mungkin saja ayah, ibu, dan kakaknya saat ini sudah mentertawakan keadaannya dari akhirat. Hanya karena seorang gadis seorang Uchiha Sasuke rela melakukan hal klise yang sering dilihat di dalam drama. Menunggu di depan apartment kekasihnya demi bisa dimaafkan.
Kebucinan nya mengalahkan logika otaknya.
Hahaha, roman picisan bahkan tertawa melihat tingkahnya.
"Hah, gila. Aku pasti sudah gila." Helaan pasrah keluar dari mulut Sasuke. Pria itu mendongak, menatap langit mendung yang perlahan mulai kembali terang. Meski sedikit, cahaya matahari juga mulai mengintip dari balik awan kelabu itu.
Jujur, tubuhnya sudah sangat lelah. Amat lelah. Sampai-sampai kepalanya terasa pening. Namun ego dan ketakutan tak berdasar yang ia rasakan membuatnya enggan untuk pergi sebelum ia melihat wajah Sakuranya. Setidaknya sampai gadis mengatakan 'Ya, aku memaafkanmu' dan ia bisa mendapatkan senyumnya lagi.
Mata onyx nya beralih pada salah satu pintu unit di lantai tiga. Pintunya masih tertutup, namun lampu di pintu depan yang sebelumnya sengaja dimatikan kini sudah menyala. Wajahnya semakin suram karena menyadari betapa marahnya Sakura sampai benar-benar berniat untuk mengusirnya secara halus.
Otaknya kembali memutar ke kejadian semalam. Ketika Sakura mengabaikannya, panggilan yang berubah, nada bicara berbeda, dan tatapan yang terlihat jelas menyiratkan kecewa dan marah. Sasuke tak bisa mengelak lagi. Dia memang salah.
Jadi ketika ia melihat pintu apartment di lantai ketiga itu terbuka, dan seorang gadis berambut merah muda keluar dengan memakai selimut rajutnya Sasuke tak mau lagi menunda. Langkahnya tergesa menaiki tangga, sekali lagi berusaha untuk menyampaikan kata maaf dengan cara yang lebih benar.
Semoga saja masih diterima.
*****
Sakura mengerjapkan matanya, berusaha untuk menarik kembali kesadarannya yang mengambang dialam mimpi. Tangan gadis itu kemudian terangkat, mengusap pelan matanya. Perlahan kelopak matanya terbuka menunjukkan emerald cantiknya.
Sakura meregangkan tubuhnya, menarik tangannya keatas dan melemaskan lehernya yang kaku. Ia melirik jam weker di atas meja di samping tempat tidurnya. Sudah jam 6.10 pagi. Merasakan hawa dingin yang menusuk, Sakura kemudian mengambil selimut rajut berwarna hijau dan menyampirkannya di pundaknya.
Gadis itu melangkah keluar kamar, lalu mengambil segelas air putih dan meminumnya. Sambil minum Sakura menatap lurus ke jendela, melihat langit mendung yang sepertinya mulai kembali cerah. Gadis itu kemudian meletakkan kembali gelasnya dan membuka pintu depannya. Ia melangkah keluar, meletakkan telapak tangannya pada besi penyangga di depan terasnya. Sensasi basah dan dingin menyentuh telapak tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
WHY THIS DIFFERENT? [End]
FanficSasuke kembali. setelah dua tahun pergi meninggalkan desa untuk perjalanan penebusan dosanya, lelaki Uchiha itu akhirnya kembali ke Konoha. teman-teman seangkatannya menyambutnya, guru nya yang kini jadi Hokage bahkan menelantarkan tugasnya hanya un...