Pagi hari menyambut kamar gadis berparas cantik. Ya, Lauren Agatha Brielle.
" Hari ini, harus ke rumah Elvano lagi? Males banget.. Tapi aneh ya? Beda banget sama anaknya. Orang tuanya baik, ramah. Eh malah anaknya kek singa jantan. Kaga jelas bet " Ucap Lauren.
Karena ia sudah mandi. Ia hanya harus berganti baju lagi dengan baju yang rapih untuk ke rumah Elvano. Kalau tidak, bisa bisa Elvano malah menertawakannya.
* foto Lauren saat mengenakan baju yang dipilihnya *
" Semoga bagus. Kalau gak diinjek injek harga diri gue sama si Panuan itu! "
Lauren pun kebawah, seperti biasa. Keluarganya berkumpul di dapur saat pagi hari.
" Mau kemana nak? Rapih sekali kamu " Tanya Endra.
" Mau ke rumah temen pah. Oh ya mah pah. Ee Lauren sarapan disana ya! Udah janji " Ucap Lauren.
" Ohh gitu, sepertinya dekat sekali kamu dengan teman mu itu. Kapan kapan ajak ke rumah ya nak " Sambung Wilda.
" Gak janji ya ma! Yaudah Lauren berangkat dulu "
Ia pun salim dengan kedua orang tuanya. Lalu pergi ke rumah Elvano.
Sesampainya disana. Seperti biasa, Elvano selalu menunggunya didepan gerbang.
" Ngapain sih lu! " Kesal Lauren akan sikap Elvano.
" Udah gak usah bawel. Cepetan emak bapak gua udah nunggu! Gue juga gak sabar mau mau maluin lo! " Sindir Elvano.
" Bacot lo panuan! "
" Gua kaga panuan ya! "
" Hati lo panuan! " Tak lama setelah mengatai Elvano. Ia pun masuk ke dalam rumah Elvano dan meninggalkannya sendiri di gerbang.
" Sabar El sabar.. "
" Langsung masuk! "
Lauren pun masuk didamping Elvano di belakangnya.
" Eh si cantik udah dateng. Ayo nak sini! Makan dulu ya, baru kita umumin. " Ajak Anita.
" Iya tante om "
Lauren pun langsung diajak masuk ke dalam ruang makan bersama mereka. Dan duduk disamping Elvano.
" Kalian udah seperti suami istri ya, ganteng cantik sekali. Cocok deh! Pasti kalau udah nikah anaknya bibit unggul " Puji Anita.
Ya memang, paras mereka mengatakan bahwa mereka cocok menjadi kekasih. Sama sama kaya, sama sama ganteng dan cantik. Namun sayangnya, mereka tak saling menyukai.
" Apasih mah! Makan makan aja! Gausah ngomongin nikah! Lagi pula nanti aku nikah gak sama dia juga! Sama cucu temennya kakek kan! " Bantah Elvano ketus.
" kakek? Lo dijodohin El? " Tanya Lauren. Karena seingatnya, mama dan papanya juga terus menekan bahwa dia harus menikah dengan seorang cucu teman kakeknya.
" Ya, dijodohin. "
" Lah, kok sama? " Ucap Lauren refleks.
" Lo juga dijodohin sama cucu kakek lo? " Tanya Elvano mulai tertarik dengan pembicaraan dan juga penasaran akan asal usul Lauren.
" Iya! Kakek gua jodohin sama cucu temennya! "
" Nama kakek kamu siapa Lauren? " Tanya ayah Elvano.
" Bagas Aditya Brielle " Jawab Lauren lantang.
" itu nama teman kakek!! " Seru Elvano kencang.
" EL! jangan keras keras! " peringat Anita.
" Ada apa ini? " Tiba tiba, seorang lelaki tua. Datang dari kamar sebelah ke dalam ruang makan.
Dengan sigap. Elvano langsung berdiri dan menghampiri orang itu. Lalu memapahnya duduk di kursi.
" Ka-kakek? Kakek ngapain kesini? Harusnya dikamar aja istirahat! "
" La-lauren? Cucu teman kakek?! Nak! Puji Tuhan kita bertemu. Kakek sudah lama ingin mengunjungi Adi. Tapi keadaan kakek sudah tidak sesehat dulu. Eh malah cucunya datang sendiri kesini! Seperti mukjizat Tuhan! " Seru Kakek Adi menghampiri Lauren.
Lauren yang tidak mengerti apa apa hanya terdiam dan tersenyum heran.
" Perasaan Lauren, kita belum bertemu sebelumnya kek? Kok kakek tau wajah Lauren? " Tanya Lauren heran.
" Kakek pernah menimang nimang kamu waktu bayi. Kakek ingat sekali dengan kamu, kakek sudah berjanji dengan Adi bahwa kamu dan Elvano akan dijodohkan. " Jelas Kakek Frans ( kakek Elvano )
" DIJODOHKAN?! SAMA DIA?! " seru Lauren dan Elvano bersamaan.
" Kalian! Jangan keras keras ngomongnya! Gak boleh! Kakek ini! " Nasehat Leo ( Papa Elvano)
" Ma-maaf o-om ta-tante ; ma-maaf mah pah "
" Hahaha, tidak apa apa. Wajar kalian terkejut begini. Tapi kakek sangat ingin kalian menikah secepatnya. Biar jika kakek sudah tiada nanti, kakek masih bisa melihat pernikahan cucu cucu kakek " Ucap Kakek Frans sangat menghayati.
Tapi dipikiran Leo, " Ada benarnya juga jika mereka menikah muda. Papa akan melihat pernikahan cucunya. Jika menunggu Elvano selesai kuliah. Waktu tidak bisa menjamin jika papa bisa melihat pernikahan cucunya "
" Papa setuju jika kalian nikah muda. Lagi pula, Lauren sangat cocok dengan kamu Elvano. Satu minggu lagi. Papa rencanakan kalian menikah. " Tegas Leo.
" iya pah, mama juga berpikir sama. Ada baiknya mereka menikah cepat. Baiklah Lauren, apakah bisa besok sore ajak keluargamu untuk datang ke rumah kami? " Tanya Anita.
" Lauren tidak bisa janji Om, tante, kakek. Karena akhir akhir ini mereka agak sibuk. Tapi Lauren usahakan ya " Jawab Lauren sopan.
" Oke karena semua sudah setuju. Kakek harap semua berjalan dengan baik. " Timpal kakek Frans.
" Lauren, besok kita omongin di sekolah " Bisik Elvano.
" Gue setuju "
Mereka pun melanjutkan makan malam mereka.
__🐯__
" Baiklah semuanya tegang ya melihat hasilnya? " Ucap Leo mencairkan suasana.
" Tapi mama gak nyangka lho hasilnya begini haha.. " Timpal Anita.
" Cepat mah pah " Protes El.
" Jadi.. "
" Jadi apa tante??? " Balas Lauren yang juga Ikut penasaran. Ia ingin nilainya lebih tinggi dari Elvano agar ia tidak menginjak injak dan memfitnah nya lagi.
" Point dari Elvano adalah 98! "
" YESSS HAHAHA! KALAH KAN LO! DASAR JALUR DUIT! " ejek Elvano senang.
" Tunggu dulu, belum juga selesai. " Balas Leo.
" DAN POINT DARI LAUREN ADALAH... "
Deg deg deg...
" SERATUS!!!! "
" hah? " ucap Elvano tidak percaya.
Lauren hanya memberi senyuman smirk dan tatapan mengejek kearah Elvano. Dengan memberi jempol kearah bawah ( 👎 )
" Loser "
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI KAKEK - ELVANO & LAUREN
Teen FictionElvano dan Lauren, dua orang yang tak saling mengenal. Dipertemukan oleh sebuah janji dari kakek mereka. Kakek Adi dan Kakek Frans, dua orang kakek yang menemukan dua hati menjadi satu cinta.