5. Loser

1.4K 54 0
                                    

Pagi hari menyambut kamar gadis berparas cantik. Ya, Lauren Agatha Brielle.

" Hari ini, harus ke rumah Elvano lagi? Males banget.. Tapi aneh ya? Beda banget sama anaknya. Orang tuanya baik, ramah. Eh malah anaknya kek singa jantan. Kaga jelas bet " Ucap Lauren.

Karena ia sudah mandi. Ia hanya harus berganti baju lagi dengan baju yang rapih untuk ke rumah Elvano. Kalau tidak, bisa bisa Elvano malah menertawakannya.

* foto Lauren saat mengenakan baju yang dipilihnya *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* foto Lauren saat mengenakan baju yang dipilihnya *

" Semoga bagus. Kalau gak diinjek injek harga diri gue sama si Panuan itu! "

Lauren pun kebawah, seperti biasa. Keluarganya berkumpul di dapur saat pagi hari.

" Mau kemana nak? Rapih sekali kamu " Tanya Endra.

" Mau ke rumah temen pah. Oh ya mah pah. Ee Lauren sarapan disana ya! Udah janji " Ucap Lauren.

" Ohh gitu, sepertinya dekat sekali kamu dengan teman mu itu. Kapan kapan ajak ke rumah ya nak " Sambung Wilda.

" Gak janji ya ma! Yaudah Lauren berangkat dulu "

Ia pun salim dengan kedua orang tuanya. Lalu pergi ke rumah Elvano.

Sesampainya disana. Seperti biasa, Elvano selalu menunggunya didepan gerbang.

" Ngapain sih lu! " Kesal Lauren akan sikap Elvano.

" Udah gak usah bawel. Cepetan emak bapak gua udah nunggu! Gue juga gak sabar mau mau maluin lo! " Sindir Elvano.

" Bacot lo panuan! "

" Gua kaga panuan ya! "

" Hati lo panuan! " Tak lama setelah mengatai Elvano. Ia pun masuk ke dalam rumah Elvano dan meninggalkannya sendiri di gerbang.

" Sabar El sabar.. "

" Langsung masuk! "

Lauren pun masuk didamping Elvano di belakangnya.

" Eh si cantik udah dateng. Ayo nak sini! Makan dulu ya, baru kita umumin. " Ajak Anita.

" Iya tante om "

Lauren pun langsung diajak masuk ke dalam ruang makan bersama mereka. Dan duduk disamping Elvano.

" Kalian udah seperti suami istri ya, ganteng cantik sekali. Cocok deh! Pasti kalau udah nikah anaknya bibit unggul " Puji Anita.

Ya memang, paras mereka mengatakan bahwa mereka cocok menjadi kekasih. Sama sama kaya, sama sama ganteng dan cantik. Namun sayangnya, mereka tak saling menyukai.

" Apasih mah! Makan makan aja! Gausah ngomongin nikah! Lagi pula nanti aku nikah gak sama dia juga! Sama cucu temennya kakek kan! " Bantah Elvano ketus.

" kakek? Lo dijodohin El? " Tanya Lauren. Karena seingatnya, mama dan papanya juga terus menekan bahwa dia harus menikah dengan seorang cucu teman kakeknya.

" Ya, dijodohin. "

" Lah, kok sama? " Ucap Lauren refleks.

" Lo juga dijodohin sama cucu kakek lo? " Tanya Elvano mulai tertarik dengan pembicaraan dan juga penasaran akan asal usul Lauren.

" Iya! Kakek gua jodohin sama cucu temennya! "

" Nama kakek kamu siapa Lauren? " Tanya ayah Elvano.

" Bagas Aditya Brielle " Jawab Lauren lantang.

" itu nama teman kakek!! " Seru Elvano kencang.

" EL! jangan keras keras! " peringat Anita.

" Ada apa ini? " Tiba tiba, seorang lelaki tua. Datang dari kamar sebelah ke dalam ruang makan.

Dengan sigap. Elvano langsung berdiri dan menghampiri orang itu. Lalu memapahnya duduk di kursi.

" Ka-kakek? Kakek ngapain kesini? Harusnya dikamar aja istirahat! "

" La-lauren? Cucu teman kakek?! Nak! Puji Tuhan kita bertemu. Kakek sudah lama ingin mengunjungi Adi. Tapi keadaan kakek sudah tidak sesehat dulu. Eh malah cucunya datang sendiri kesini! Seperti mukjizat Tuhan! " Seru Kakek Adi menghampiri Lauren.

Lauren yang tidak mengerti apa apa hanya terdiam dan tersenyum heran.

" Perasaan Lauren, kita belum bertemu sebelumnya kek? Kok kakek tau wajah Lauren? " Tanya Lauren heran.

" Kakek pernah menimang nimang kamu waktu bayi. Kakek ingat sekali dengan kamu, kakek sudah berjanji dengan Adi bahwa kamu dan Elvano akan dijodohkan. " Jelas Kakek Frans ( kakek Elvano )

" DIJODOHKAN?! SAMA DIA?! " seru Lauren dan Elvano bersamaan.

" Kalian! Jangan keras keras ngomongnya! Gak boleh! Kakek ini! " Nasehat Leo ( Papa Elvano)

" Ma-maaf o-om ta-tante ; ma-maaf mah pah "

" Hahaha, tidak apa apa. Wajar kalian terkejut begini. Tapi kakek sangat ingin kalian menikah secepatnya. Biar jika kakek sudah tiada nanti, kakek masih bisa melihat pernikahan cucu cucu kakek " Ucap Kakek Frans sangat menghayati.

Tapi dipikiran Leo, " Ada benarnya juga jika mereka menikah muda. Papa akan melihat pernikahan cucunya. Jika menunggu Elvano selesai kuliah. Waktu tidak bisa menjamin jika papa bisa melihat pernikahan cucunya "

" Papa setuju jika kalian nikah muda. Lagi pula, Lauren sangat cocok dengan kamu Elvano. Satu minggu lagi. Papa rencanakan kalian menikah. " Tegas Leo.

" iya pah, mama juga berpikir sama. Ada baiknya mereka menikah cepat. Baiklah Lauren, apakah bisa besok sore ajak keluargamu untuk datang ke rumah kami? " Tanya Anita.

" Lauren tidak bisa janji Om, tante, kakek. Karena akhir akhir ini mereka agak sibuk. Tapi Lauren usahakan ya " Jawab Lauren sopan.

" Oke karena semua sudah setuju. Kakek harap semua berjalan dengan baik. " Timpal kakek Frans.

" Lauren, besok kita omongin di sekolah " Bisik Elvano.

" Gue setuju "

Mereka pun melanjutkan makan malam mereka.

__🐯__

" Baiklah semuanya tegang ya melihat hasilnya? " Ucap Leo mencairkan suasana.

" Tapi mama gak nyangka lho hasilnya begini haha.. " Timpal Anita.

" Cepat mah pah " Protes El.

" Jadi.. "

" Jadi apa tante??? " Balas Lauren yang juga Ikut penasaran. Ia ingin nilainya lebih tinggi dari Elvano agar ia tidak menginjak injak dan memfitnah nya lagi.

" Point dari Elvano adalah 98! "

" YESSS HAHAHA! KALAH KAN LO! DASAR JALUR DUIT! " ejek Elvano senang.

" Tunggu dulu, belum juga selesai. " Balas Leo.

" DAN POINT DARI LAUREN ADALAH... "

Deg deg deg...

" SERATUS!!!! "

" hah? " ucap Elvano tidak percaya.

Lauren hanya memberi senyuman smirk dan tatapan mengejek kearah Elvano. Dengan memberi jempol kearah bawah ( 👎 )

" Loser "

JANJI KAKEK - ELVANO & LAURENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang