Elvano mengganti pakaiannya sederhana, dengan hanya memakai kaos berwarna putih dan celana panjang jeans serta hoodie, dengan memakai alas berupa sendal.
"udah mau jalan?" tanya Lauren.
"udah, katanya dia udah disana" jawab Elvano seraya mengambil ponselnya.
"oh gitu, yaudah sana gih cepet. Nanti dia nunggunya kelamaan" tegas Lauren seraya menyemil makanan ringan disampingnya, sementara matanya tetap fokus kearah laptop.
"sayang, aku males..pengen tiduran temenin kamu" ucap Elvano seraya manja terhadap Lauren dengan memeluknya.
"iiiihhh!!! Ell!! jangan digencet!! sakitt!!" seru Lauren yang merasa kesakitan, bagaimana tidak? Elvano menindihnya sementara berat tubuh Elvano dan Lauren sangat berbeda. Tentulah Lauren merasa kesakitan, apalagi bagian intimnya yang lagi sakit karema semalam ia dan Elvano bermain sampai subuh.
"iya iya! yaudah aku pergi dulu! inget ya kalau ada orang gak dikenal, jangan dibukain pintunya!" nasehat Elvano seraya mengecup singkat dahi Lauren.
cup..
Lauren yang terkejut karena ia tiba tiba dapat kecupan manis dari Elvano pun tersipu malu dan hanya bisa memalingkan wajahnya, menyembunyikan wajahnya yang merah.
"ngapain salting sayang, kan kita udah suami istri. Lagi kalau kamu mau kaya kemarin, aku terima dengan senang hati" goda Elvano dengan senyum jahilnya.
BUK!!!
Tiba tiba Lauren melempar satu bantal yang ada di sampingnya kearah suaminya yang lagi menjailinya. Tapi, karena Elvano pandai menangkis. Ia menangkis bantal itu dan mengembalikan lagi disamping tempat tidur.
Lalu Elvano langsung berbalik lalu mengarahkan wajahnya dan meledeki istrinya yang sedang menonton drakor kesukaannya lalu pergi ke luar kamar.
sementara Lauren hanya menatap wajahnya datar
"punya suami gini banget oh God" batin Lauren kesal seraya menghembuskan nafasnya.
-
-
-
Eunike duduk di bangku taman dekat sekolah SD mereka. Senyum candu yang membuat dirinya sangat manis. Dengan tambahan daun yang berjatuhan diatasnya, membuat kesan yang sangat indah.
Tetapi, ia mendengar suara langkah kaki seseorang yang berjalan ke arahnya. Ia tau itu adalah Elvano.
"kenapa nelfon gue?" tanya Elvano menghampiri.
"mau ngobrol, udah lama kan kita gak ngobrol?" jawab Eunike santai, seraya tangannya menepuk lembut kursi disebelahnya. Memberi kode untuk menyuruh Elvano untuk duduk disampingnya.
Elvano hanya mengangguk perlahan dan langsung duduk disamping Eunike.
"Lo harus ucapin makasih buat istri gua, karena tanpa istri gua. Gua gak akan dateng kesini." ucap Elvano
Eunike hanya menghembuskan nafasnya perlahan, mencoba bertahan agar air matanya tidak jatuh.
"Ternyata, tanpa omongan Lauren. Kamu enggak bakal datang.. seenggak pedulinya itu kah kamu sama aku El?" tanya Eunike mulai mengungkapkan isi hatinya.
"Ya" Jawab Elvano singkat, dan sangat menyakitkan untuk batin Eunike. Tapi, ia berusaha untuk tetap bertahan.
"Kamu tau enggak? Dulu, kita main disini pas jam istirahat sekolah, yang pastinya kelas 5"
"Gak inget" Lagi lagi dengan jawaban yang singkat dari Elvano.
"Oke gapapa, daya ingat manusia beda beda. Tapi apa kamu inget kejadian ini? Kamu dijodoh jodohin sama Brian, Alex. sama Noel ke aku? Jadi kita berdua dijodoh jodohin gitu, dan aku masih inget banget saat itu, kayaknya waktu itu kita deket banget ya El?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI KAKEK - ELVANO & LAUREN
Teen FictionElvano dan Lauren, dua orang yang tak saling mengenal. Dipertemukan oleh sebuah janji dari kakek mereka. Kakek Adi dan Kakek Frans, dua orang kakek yang menemukan dua hati menjadi satu cinta.