Tanpa disadari, waktu telah berlalu. Elvano, Lauren dan para keluarga satu persatu berpulang ke rumah mereka masing masing.
"El, gue pulang ya. Gue udah pamit sama kakek terus sama keluarga lain juga. Kapan kapan main lah kitaa ke rumah lo" Pamit Wilan dengan membawa Ayesha disampingnya.
"Ren, gue pulang ya." Sambung Ayesha.
"Iya hati hati kalian" Jawab Lauren.
Elvano dan Lauren pun izin pulang juga dikarenakan sudah larut malam. Dengan menggendong Vano yang sudah tertidur dipelukan Elvano.
Sesampainya dirumah, Elvano langsung menidurkan Vano dikamarnya. Dan langsung bersih bersih bersama Lauren.
"sayang.. " Lirih Elvano manja didepan Lauren yang sedang bersantai membaca majalan fashion kesukaannya.
"Apa?" Balas Lauren.
"Ih ketus banget. " Kesal Elvano dengan memonyongkan bibirnya.
Lauren menghembuskan nafas kasar lalu menaruh majalahnya dimeja samping lalu mendekati Elvano yang sedang menatapnya kesal.
"kenapa hmm?" Kata Lauren.
Seketika, Elvano senyam senyum sendiri dan langsung tidur disamping Lauren lalu membelai kepala istrinya lembut.
"Kok suami aku jadi manja banget gini si??" Ucap Lauren bertanya, ia terkekeh melihat tingkah laku suaminya yang sangat manja.
"Vano udah pules kan?" Tanya Elvano dengan suara pelan.
"Udah, kenapa?" Jawab Lauren yang hendak mengambil kembali buku majalah di samping mejanya, tapi nihil. Hal itu malah dicegat Elvano, dan Elvano pun langsung mengembalikan buku majalah tersebut pada lemari meja disamping.
Lalu, tiba tiba Elvano meraih lampu tidur lalu mematikannya. Sehingga ruangan yang mereka tiduri saat ini sangat gelap, hanya ada sedikit cahaya bulan yang menyinari jendela kamar tidur mereka.
Lauren yang peka dengan apa yang ingin dilakukan suaminya. Langsung terkekeh, sudah lama Elvano tidak bersikap seperti ini setelah kelahiran Vano.
Elvano mendekati bagian telinga Lauren, lalu sedikit menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah cantik istrinya itu.
"Masih sakit gaa?" Tanyanya."Apanya?"
"Itunya"
Lauren langsung tersipu malu dikarenakan Elvano menanyakan hal itu. Lalu dengan gugup menjawab "sedikit".
"Kalau mau main malam ini bisa?" Tanyanya dengan nada deep.
Seketika tubuh Lauren meremang mendengar ucapan Elvano dengan suara yang pelan. Namun diucapkan dengan suara yang berat.
Lauren yang malu menjawab, hanya menganggukkan kepalanya perlahan, memberi isyarat bahwa Lauren menyetujuinya.
Elvano langsung tersenyum senang, dan langsung melakukan aksinya seperti biasa.
__🐯__
"Hoekkk, hoekkk" Seru Lauren dalam kamar mandi.
Kondisi yang bisa dibilang masih subuh, dan Elvano yang masih tertidur pulas. Langsung terbangun dikarenakan suara muntahan dari Lauren dari arah kamar mandi.
Elvano yang terkejut disertai khawatir pun langsung segera menyusul Lauren dikamar mandi.
Keadaan wajah Lauren terlihat pucat, dan masih ada sisa sisa mual angin yang keluar dari mulutnya.
"Kamu kenapa?" Tanya Elvano cemas.
"Gapapa, aku gapapa.. " Jawab Lauren lesu.
"Gapapa gimana?! Kamu mual mual tadi maksudnya apa?! Kamu sakit kan! Muka kamu pucet banget sayang, gimana aku bisa nerima jawaban kamu kalau kamu bilang kamu itu gapapa! Jangan paksain diri. " Tegas Elvano dan langsung memapah Lauren untuk duduk dikasur perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI KAKEK - ELVANO & LAUREN
Novela JuvenilElvano dan Lauren, dua orang yang tak saling mengenal. Dipertemukan oleh sebuah janji dari kakek mereka. Kakek Adi dan Kakek Frans, dua orang kakek yang menemukan dua hati menjadi satu cinta.