Beberapa jam kemudian, karena pengenalan perusahaan sudah selesai. Elvano serta Lauren izin langsung pulang ke rumah dikarenakan kondisi Lauren yang kelelahan.
"mah, maaf ya Lauren cape akhir akhir ini. Soalnya ada baby yang muncul diperut Lauren" Bisik Lauren terhadap telinga Anita.
Dengan tersenyum bahagia, Anita memeluk menantunya itu seraya meneteskan air matanya tidak percaya.
Elvano yang melihatnya juga tertegun dan terharu, Anita langsung menyampaikan kabar tersebut terhadap suaminya Leo.
"Pa, kita bakalan punya cucu pa" Lirih Anita seraya memeluk Leo kencang.
"Cucu?" Tanya Leo bingung.
"Lauren hamil! Lauren hamil!" Seru Anita dengan tersenyum bahagia.
Leo yang sangat terkejut mulai menangis dikarenakan kabar bahagia tersebut. Ia memeluk istrinya dengan erat.
Sementara Elvano dan Lauren menyaksikan itu semua dengan tertawa bahagia, sesekali mengeluarkan air mata.
"Selamat ya untuk kalian berdua, dan Lauren. Kerumah saja, istirahat yang cukup ya nak. Jagain cucu kami" Pinta Leo dengan tegas.
"Pasti, pasti Lauren sama Elvano bakalan jagain baby sebaik mungkin. Lauren sama Elvano ijin pulang ya pa? Ma?" Ucap Lauren hangat seraya memeluk kedua mertuanya itu.
"Iya nak, hati hati dijalan. Kasih tau kalau Elvano nakal ya! Kita sentil rame rame kalau nakal! Terus bawa mobilnya hati hati! Jagain istri kamu sama anak kamu dalam kandungan." Sambung Anita menegaskan terhadap Elvano.
"Iya maaa! Siapp! Itukan emang tanggung jawab El"
"Yaudah kalian pulang dulu, istirahat yang cukup. Lauren jangan kebanyakan aktifitas ya, nanti kamu kelelahan. Kalau sakit kan mama khawatir" Pinta Anita dengan membelai lembut perut Lauren.
"Iya maa"
Setelah itu, Elvano serta Lauren langsung turun ke lantai 1 dan langsung menuju mobilnya. Sementara, Thania yang melihat mereka. Hanya tersenyum kesal menghadap Lauren.
Sesampainya dirumah, Elvano dan Lauren langsung membersihkan diri mereka dan memakai pakaian yang nyaman untuk waktu senja mereka.
"sayang, kamu tau? Tadi yang sekretaris pribadi papa Leo ga sopan banget kan? Dia makai baju kaya gitu buat ke kantor" Ucap Lauren dengan meneguk air tehnya.
"Terus kamu ngomong apa sama dia?" Elvano yang penasaran pun mulai mendengarkan cerita keluh istrinya.
"Aku bilang, dia mau kerja apa clubbing bu Thania?" Jawab Lauren dengan ketus.
"pinter ya istri aku" Puji Elvano lalu mengecup wajah istrinya dengan lembut.
"emh? Kamu gak minta ganti sekretaris aja? Yang cowo gitu"
"Enggaa bisa, kata papa kan mereka ada kontrak buat jalin kerja sama. Setau aku pas aku liat dokumen Thania kemarin, dia itu termasuk orang penting. Ayahnya pengacara, kalau langsung diputusin gitu. Bisa kena tuntutan sayang" Jelas Elvano dengan membelai lembut rambut istrinya itu.
"Tapi jangan deket deket sama dia ya? Keliatan banget kayanya dia emang mau dinotice sama kamu.. " Lirih Lauren.
"Iya"
Beberapa jam berlalu, sekarang adalah pukul 9 malam. Tetapi Lauren masih saja terus bertanggang.
"sayang, kenapa belum tidur?" Tanya Elvano seraya membawa secangkir teh dari dapur.
"Aku kepikiran terus sama Thania itu.." Jawab Lauren dengan wajah yang muram.
"Kamu percaya aku? Aku gak mungkin suka sama dia, lagipula aku udah peringatin ke dia kalau jangan macem macem" Tegas Elvano.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI KAKEK - ELVANO & LAUREN
Teen FictionElvano dan Lauren, dua orang yang tak saling mengenal. Dipertemukan oleh sebuah janji dari kakek mereka. Kakek Adi dan Kakek Frans, dua orang kakek yang menemukan dua hati menjadi satu cinta.