Setelah jam istirahat selesai, anak anak semua langsung ke kelas masing masing untuk jam pelajaran ke dua.
"Selamat siang anak anak" Ucap Pak Budi menghampiri kelas.
"Siang pak"
"Baiklah, sebelum bapak mulai. Bapak ingin memberitahu, bahwa kita akan menghadapi ujian akhir pada bulan Maret. 3 tahun kita belajar ya anak-anak, eh enggak sih Lauren baru pindahan 1 bulan lalu. Ya kan Lauren? Sayang banget ya gak bisa full di SMA Sila Pancasila ini." Ujar Pak Budi.
"iya pak hehe" Jawab Lauren agak canggung.
"Tapi ya tidak apa apa. Nah karena sebentar lagi kita ujian akhir. Bapak ingin tanya, siapa yang belum bayar SPP?" Tanya Pak Budi lantang.
"Tidak ada Pak"
"Oh baiklah kalau begitu, bagus. Nah sebelum kalian pulang sekolah nanti, kalian stay dulu disini. Jangan kemana mana, karena ada beberapa yang harus bapak konfirm dari kalian" Tegas Pak Budi.
"Baik Pak"
"Oke kalau gitu pelajaran kita selesaikan, dan kita bisa lanjut konfirmasi ujian akhir. Agar semua data bisa lengkap ya anak anak. Semoga pas kalian ujian gak ada halangan apapun" Ucap Pak Budi seraya membereskan buku buku di mejanya.
"Lho Pak kok selesai? Kita baru ulangan tadi doang Pak!" Protes salah satu murid didalam kelas.
"Tadi bapak sengaja, bikin ulangan mendadak agar lihat kemampuan kalian sudah sampai mana di pelajaran ini. Ya Puji Tuhan, hasilnya bagus semua. Hanya 1 sampai 3 orang saja yang remidi. Tapi kalau semuanya sudah bagus, tetapi yang paling bagus lagi, Lauren sama Elvano! Mereka 100 semua! Kalian contoh mereka ya anak anak, biar banggain bapak semua" Ucap Pak Budi.
"Ya pak"
Pelajaran pun diselesaikan dan semua anak berbaris kedepan meja Pak Budi.
__🐯__
" Heh! Lo Elvano kan? Yang dikabarin nikah sama Lauren itu? HAHAHA berani banget lo! Emang si wajah gantengan lo! TAPI KALAU SOAL MENTAL BOLEH DIADU LAH! AYO MAU DIMANA? LANGSUNG JALAN AJA GIMANA?" Ucap seorang anak laki laki dari arah kantin.
"lo siapa?" Tanya Elvano bingung. Bagaimana tidak, ia dilabrak oleh seorang laki laki yang ia tidak kenali dan membahas tentang istrinya.
"Gue? Rio. Rio Giovanni, APA MAU LO?!" Bentak lelaki bernama Rio itu.
"Perasaan gue gak punya masalah apapun sama lo. Kenapa tiba tiba ngelabrak?" Tanya Elvano yang mulai terpancing emosi.
"Gue yang punya masalah sama lo! Sejak Lauren masuk, gue udah suka sama dia! Terus tiba tiba gue denger kalian nikah! PUNYA OTAK KAGA?! MIKIRIN PERASAAN GUE DONG!" jelas Rio penuh amarah seraya mendorong bahu Elvano kasar.
"Lo gila, lo yang kaga punya otak. LO ORANG KAGA DIKENAL! CUMAN DIEM DIEM DOANG! TIBA TIBA NGELABRAK KARENA UDAH NIKAH! GIMANA ORANG MAU TAU LO SUKA SAMA LAUREN?!" balas Elvano dengan nada tinggi. Dan mendorong bahu Rio sama seperti yang Rio lakukan padanya.
Tiba tiba, Lauren menghampiri mereka yang sedang beradu mulut. "Udah El udah!!" Serunya.
Tetapi, sebelum Lauren menghampiri Elvano. Rio tiba tiba langsung memeluk Lauren dari depan. Hal itu pun membuat perhatian orang orang, dan Elvano yang sudah mengepalkan tangannya.
Sementara Lauren, dia hanya terkejut diam dan memandang Elvano takut.
"minggir!!!!" Seru Lauren pada Rio yang masih memeluknya.
"Lauren, I Love You!" Ujar Rio berbisik di telinga Lauren.
Lauren pun terkejut dan marah, ia langsung melepaskan pelukan Rio, dan Elvano yang sedang berlari menghampiri Rio dan langsung memukulnya dengan tangannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI KAKEK - ELVANO & LAUREN
Teen FictionElvano dan Lauren, dua orang yang tak saling mengenal. Dipertemukan oleh sebuah janji dari kakek mereka. Kakek Adi dan Kakek Frans, dua orang kakek yang menemukan dua hati menjadi satu cinta.