Baby Vano sudah boleh dibawa pulang malam ini, sekaligus Lauren. Cepat sekali sembuhnya, namun harus butuh istirahat yang lumayan cukup untuk sembuh sempurna.
"Istirahat, Vano aku yang jagain malam ini ya" Ucap Elvano seraya membelai rambut istrinya yang sedang berbaring diranjang tempat tidur mereka.
"Vano sini ajaa, aku mau peluk dia dulu. Dia tidur sini aja ya?" Ucap Lauren dengan penuh harapan.
"Iya yaudah, aku bawa Vanonya dulu ya kesini. Soalnya aku tempatin dia dikamar spesial yang udah kita dekor" Jelas Elvano lalu berjalan menuju kamar sebelah. Ruangan khusus untuk baby mereka yang sudah didekor oleh mereka berdua.
"heii sayangg, lagi tidur yaa? Tidur aja ganteng ish anak papa, gak kalah sama papanya.." Ucap Elvano seraya menggendong bayi Vano dengan hati hati.
"iya sayang, malam ini kamu tidur sama mama papa ya? Mama pengen rasain meluk kamu, mama udah bosen kali ya dipeluk papa? Enggak lah yaa" Canda Elvano seraya menimang baby Vano menuju kamarnya dengan Lauren.
Ceklek..
"Anak mama ganteng banget sini sayang" Ucap Lauren seraya mengambil alih baby Vano dari Elvano ke dirinya.
"anak aku juga tuh, aku juga yang buat tau" Kekeh Elvano seraya mengecup dahi istrinya.
"oweeee.. Oweeee..!!!" Jerit tangis baby Vano saat Elvano mencium dahi Lauren.
"Aduh sayang, kenapa hmm?? Cemburu sama papa? mama kan punya papa idih" Kesal Elvano dengan wajah cemberut.
"heh sstt! Udah udah, mau tidur, udah malem" Tegas Lauren lalu beranjak ke kasur dengan meniduri baby Vano dibagian tengah kasur.
Untung saja kasur yang dibeli Elvano cukup besar untuk bertiga. Masih ada tempat yang tersisa bagi mereka.
"Ih, kok ditengah?!" Tanya Elvano dengan nada yang kesal.
"Biar bisa dijagain, jangan dipinggir nanti jatoh" Jawab Lauren lalu ikut berbaring disamping anaknya.
"lah.. Aku gimana?! Aku gak bisa meluk kamu dong! Ah gak suka gak suka!" Kesal Elvano lalu memindahkan baby Vano dibagian pinggir kasur dan ia berbaring ditengah, samping Lauren.
"EL!! JANGAN AH NANTI JATOH IH DIBILANG!" Ketus Lauren dengan suara yang kencang.
"Aish, aku gak suka kalau gak bisa peluk kamu." Balas Elvano dengan mata yang berharap harap.
"Udah gede! Jangan manja!" Tegas Lauren dengan memutar bola matanya kesal. Lalu memindahkan baby Vano dibagian tengah kasur lagi.
"Ah kenapa sih sayang, taro dipinggir aja!!" Ketus Elvano dengan wajah cemburu.
"Oweeee oweee!!!"
"Kamu lama lama aku jitak ya? Ngeselin banget jadi bapak. Pengertian dikitlah sama anaknya" Kesal Lauren lalu berbaring disamping babynya.
Mendengar babynya yang masih terus saja menangis, Lauren membuka kancing piamanya bersiap menyusui anaknya.
"Mau susu sayang? Cup cup cup sini sini sama mama... "Elvano yang melihat itu, langsung ikut berbaring disamping anaknya. Selalu melongo saat babynya sedang menyusu dipayudara istrinya.
"sayang, aku boleh ikut nyusu?"
__🐯__
Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Tetapi, baby Vano terus saja menangis.
Entah apa yang dirasakan bayi itu."El, Vano nangis mulu. Padahal tadikan udah aku kasih asi" Keluh Lauren seraya menggendong baby nya dengan sangat hati hati.
Mendengar ucapan istrinya, Elvano pun akhirnya juga bangun. Ia merasa kasihan kepada Lauren, tertatih tatih merawat bayi mereka. Dari menyusui, memeluk, dan lain sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI KAKEK - ELVANO & LAUREN
Teen FictionElvano dan Lauren, dua orang yang tak saling mengenal. Dipertemukan oleh sebuah janji dari kakek mereka. Kakek Adi dan Kakek Frans, dua orang kakek yang menemukan dua hati menjadi satu cinta.