"PERGI LO DARI SINI!! HAMPIR AJA ANAK GUE CELAKA GARA GARA LO!!!" Bentak Elvano sangat kencang.
Thania yang mendengarnya, bergidik ngeri dan langsung pergi kearah pintu keluar ruangan.
"Sialan. Awas lo Lauren"
"Sayang, kamu gapapa kan tadi? Ada yang luka engga?" Tanya Elvano panik.
"Enggaa El, udah tenang aja. Gapapa kok, by the way makasih ya Eunike sama Reno. Udah mau bantu aku, terutama Eunike hehe" Ucap Lauren dengan tersenyum ramah.
"Iya Ren, gapapa. Kalau aku butuh pertolongan lagi, telfon aku aja oke??
"Iya nik, makasi yaa"
"Mau pulang? Istirahat dirumah yuk" Ajak Elvano seraya membantu istrinya untuk bangun dari kasur.
"Eh, meeting kalian gimana? Aku jadi ngerepotin banget, maaf yaa Reno, Eunike" Ucap Lauren tidak enak.
"Gue sih gapapa Ren, tapi Thania harus bener bener dituntut. Abis ini bolehkan El buat temenin gue lapor Thania? Soal tuntutan aja. Dia udah kelewat batas sampe segitunya" Tegas Reno dengan tatapan serius.
"Iya ayo, gue juga udah muak sama kelakuan cewe itu. Harusnya papa dari dulu pecat dia aja!" Ketus Elvano kesal.
"Eh, sebentar. Thania? Aku kaya kenal, tapi dimana ya? Inget inget lupa tau" Keluh Eunike seraya memijat pelipisnya, berusaha mengingat siapa itu Thania yang ia kenal?
"Iya dia yang goda gue waktu SMP itu. Jijik kan? Masih dipelihara tu jalang sama bokap gua. Udah gue suruh pecat tapi katanya alasan papanya pengacara. Gue sekarang pen tuntasin masalah Thania pake bukti rekaman CCTV" Jelas Elvano dengan nada yang kesal.
"Hah? Serius? Gila. Gak habis pikir sama om Leo, bisa bisanya dia masih pelihara jalang kaya dia El. Astaga maaf banget ya Reno, aku jadi ngebentak kamu karena ngebela diaa.. " Lirih Eunike manja lalu memeluk kekasihnya.
"Iya gapapa, kamu juga gak salah apa apa disini. Kamu cuman gak mau terjadi kesalahpahamankan? Gapapa kamu gasalah sayang" Balas Reno lalu membalas pelukan dari kekasihnya itu.
Elvano melihat Eunike dan Reno dengan pandangan jijik kearah mereka. Seperti pandangan julid? Atau entahlah, pandangan Elvano terlihat tidak suka saat Eunike dan Reno bermesraan didalam ruang rawat Lauren.
"sayang, mau sekalian kontrol? Kita chek baby Vano bareng bareng yaa! Ayoo sayang, aku bantu berdiri. Pelan pelan yaa" Ucap Elvano seraya merangkul istrinya dan membantunya berdiri dari ranjang rumah sakit.
"Iya, ayo. Eunike, Reno, mau ikut juga?" Ajak Lauren seraya tersenyum bersahabat.
"Boleh, btw namanya Vano ya? Wih pasti lakik kaya bapaknya." Canda Reno seraya mengacak acak rambut Eunike yang berada di sampingnya.
"Gede banget itu perut kamu Ren, pasti anaknya sehat banget tuh. Udah berapa kali dikunjungin Ren sebulan ini? Pasti sering yaa? Makanya sehat banget itu babynya" Balas Eunike terkekeh seraya bertatap tatapan dengan Reno. Sengaja untuk menggoda Elvano dan Lauren.
"Aish, apasih kalian? Udah deh gausah bercanda. Ayo ikut engga?" Ketus Lauren lalu berjalan kearah luar ruangan, didampingi Elvano menjaganya agar Lauren tetap menjaga keseimbangannya.
"Iya bumil"
__🐯__
1 bulan berlalu, kini Lauren semakin berat dan semakin lelah untuk melakukan sesuatu. Bahkan hanya berjalan saja, Lauren sudah sesak nafas.
"Ren, ini teh nya. Kamu minum dulu ya" Ucap Elvano dengan sangat hati hati.
"Iya makasih" Lauren pun langsung meminum secangkir teh yang diberikan suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI KAKEK - ELVANO & LAUREN
Teen FictionElvano dan Lauren, dua orang yang tak saling mengenal. Dipertemukan oleh sebuah janji dari kakek mereka. Kakek Adi dan Kakek Frans, dua orang kakek yang menemukan dua hati menjadi satu cinta.