Beberapa bulan berlalu. Keharmonisan keluarga SAVERIO. dan BRIELLE ini benar benar menginspirasi banyak orang.
Dengan Lauren yang selalu tampil di TV sebagai public figure dengan kedua anaknya dan Elvano.
Menceritakan masa kelam dan masa bahagia mereka. Kehidupan Lauren yang awalnya memang sudah baik, menjadi lebih baik. Bahkan keluarga Lauren dan Elvano menjadi 5 besar keluarga terkaya didunia.
Dengan masing masing kekayaan 100 kuadriliun jika dihitung. Bahkan, itu masih hitungan tahun 2014. Sekarang, masih menjadi misteri berapa kekayaan keluarga BRIELLE dan SAVERIO.
Benar benar sungguh luar biasa. Keberhasilan keluarga mereka berdua. Tidaklah mudah, mereka harus menyiapkan mental, persaingan bisnis dan lain sebagainya.
Dan itu dilakukan oleh kakek Adi dan kakek Frans semasa mereka remaja dulu. Mereka berupaya keras untuk menjadi sukses. Persahabatan mereka dibangun sampai dengan 67 tahun.
Dengan sukacita dan dukacita yang mereka alami bersama. Persahabatan itu semakin lama semakin kokoh, sehingga munculah janji diantara mereka.
"Kalau kita udah menikah, kita harus janji untuk menjodohkan anak anak kita jika mereka laki laki dan perempuan. Dan kita harus meninggal dan mati bersama! Karena hidup kita juga harus dijalani bersama dengan suka dan duka." Ucap kakek Frans dulu.
"Iya. Aku janji Frans! Kita harus tetap bersama sama! Walaupun hidup dan mati. Kita jalani bersama, sampai maut memisahkan."
Begitulah janji janji mereka. Hidup dan mati, harus tetap mereka jalani berdua.
Sakit kakek Adi, semakin menjadi jadi. Tubuhnya lemas, dan langsung dibawa ke UGD. Termasuk kakek Frans. Beberapa hari terakhir semenjak kakek Adi sakit sakitan, kakek Frans selalu stress. Ia memikirkan dan terus khawatir dengan kondisi sahabatnya itu.
Sampai sampai, mereka berdua. Harus dilarikan ke UGD bersama.
"kakek! Kakek harus kuat ya hiks" Tangis Lauren, ia tak tega melihat kedua kakeknya terbaring di ruang UGD seperti itu.
Sebagai suami, haruslah jika bersama istri walau suka dan duka.
Kini, Elvano menepati janji itu. Ia selalu mendampingi Lauren, bahkan hatinya juga meringis dengan sesak tangis yang didengarnya dari diri istrinya itu.
Belum dengan kesedihan kedua kakeknya harus dirawat di UGD.
Leo dan Endra, juga menangis tersedu sedu. Bagaimana bisa? Ibu mereka masing masing sudah meninggal dikarenakan kecelakaan. Hanya Frans dan Adilah yang merawat mereka hingga besar.
Maka, akan sangat sangat menyakitkan jika mereka harus kehilangan kedua papa yang mereka cintai.
"udah sayang, kamu kuat, tegar. Jadi aku bakal kuat juga. " Tegas Elvano dengan memeluk istrinya.
"hiks El, kakek Frans hiks- kakek Adi.. Gimana keadaan mereka? Gimana kalau mereka gak selamat hiks El..!" Seru Lauren dengan segala pikiran buruknya.
"Stop, kita semua berdoa. Kalau memang Tuhan masih kasih kesempatan buat kakek Frans, dan juga kakek Adi. Pasti kakek Frans dan kakek Adi bakal sembuh, namun jika Tuhan berkata lain. Kita harus terima." Ucap Wilda, meredakan suasana.
Lauren semakin mengeratkan pelukannya pada Elvano. Ia tak kuat menahan sesak tangis jika harus kehilangan kakek tersayangnya.
Elvano yang sebenarnya juga ingin menangis. Ia tak bisa menangis di hadapan istrinya, ia harus menahan tangisannya itu agar terlihat kuat didepan istrinya.
"El, aku tahu kamu pasti sedih! Jangan sembunyiin tangis kamu El, please.. Aku juga sedih" Lirih Lauren saat melihat Elvano menggigit bibirnya.
"Sayang, aku laki laki. Aku harus kuat, gak boleh nangis. Aku pemimpin keluarga kecil kita, jadi sebagai pemimpin. Aku harus kuat, tegar sayang" Jawab Elvano dengan tangan yang menghapus air mata dimata Lauren.
Lauren sangat terharu dengan Elvano. Benar benar ia tak menyangka pada suaminya itu.
Beberapa menit kemudian, dokter keluar dari ruangan.
Cepat. Lauren, dan Elvano segera berlari menghampiri dokter tersebut untuk menanyakan keadaan kakek mereka.
"Maaf, takdir Tuhan berkata lain. Kakek Frans dan kakek Adi, tidak dapat kami selamatkan.. " Ucap dokter tersebut.
Tubuh semua orang disana seketika merinding, mereka benar benar tak menyangka jika kakek Frans dan kakek Adi pergi bersama, secepat ini sebelum cicit mereka besar.
Semua orang memang akan mengalami kematian, kematian tidak dapat dicegah. Kematian membuat semua orang bersedih karena kehilangan orang yang mereka cintai.
___
"Terimakasih telah menghadiri acara pemakaman ayah kami pak Harto. "
"Sama sama pak Leo, pak Endra. Saya turut berduka cita atas kepergian kakek Frans dan kakek Adi."
"Terimakasih pak,"
"Kami ijin pamit ya bu, pak, mas, mbak, dek"
"Iya pak"
"
Sayang, kakek buyut udah gak ada. Kalian kuat ya" Hibur Elvano sambil memeluk Lauren.
Lauren benar benar kalut saat ini. Kakek Adi sudah dianggapnya sebagai papa kedua bagi Lauren, dan kini? Kakek Adi harus meninggalkannya.
"Sayang, janji kakek kita udah terpenuhi. Mereka udah bahagia diatas sana. Dan kita juga harus bahagia bersama keluarga kecil kita. Kamu, aku, Vano dan juga Ella." Jelas Elvano seraya mengusap lembut kepala Vano.
"mama.. Papa.. Kakek buyut didalem tanah ini? HUAAAA!! KAKEK! HUAAAAA!!!" Tangis pecah Vano. Ia sangat menyayangi kakek kakeknya.
Jika orang tuanya berkunjung ke rumah kakek kakeknya. Pasti Vano selalu dekat dan selalu bermain bersama kakek buyutnya.
Entah itu kakek Adi mendongeng, atau kakek Frans yang mengajaknya membuat robot mainan.
Sungguh banyak kenangan dan jasa yang ada pada kakek Frans dan kakek Adi.
Dan sekarang, terpenuhilah Janji Kakek - Elvano & Lauren. Yang menemukan dua hati, menjadi satu cinta.
Terimakasih, salam hangat dari author semata <3Tamat: Kamis, 27 Januari 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI KAKEK - ELVANO & LAUREN
Teen FictionElvano dan Lauren, dua orang yang tak saling mengenal. Dipertemukan oleh sebuah janji dari kakek mereka. Kakek Adi dan Kakek Frans, dua orang kakek yang menemukan dua hati menjadi satu cinta.