58. Brutal

595 9 0
                                    

5 bulan berlalu, kontrak libur Lauren dengan perusahaan Yeol  sudah habis. Maka Lauren dipersilahkan bekerja lagi disana.

Walaupun dengan kondisi hamil, Lauren tetap cantik bergaya didepan kamera. Foto ditangkap satu persatu, hasilnya sangat sempurna.

Terbukti bahwa Lauren memang berbakat menjadi seorang model kelas atas.

"Lauren, maaf. Kita ada jadwal photoshoot diluar kota. Tepatnya, di Bali. Jadi, kita akan berangkat besok ya." Ucap Bagas terhadap Lauren yang masih sedang melihat lihat hasil tangkapannya.

Wajah Lauren terlihat sedikit pilu saat mendengarnya, dikarenakan. Kondisinya sedang hamil dan apakah mungkin jika Elvano mengijinkannya?
"O-oh baik kak" Jawab Lauren sedikit ragu.

"Kenapa Lauren? Wajah kamu sepertinya ragu untuk kepergian kita ke Bali besok." Tanya Bagas khawatir.

Tidak perlu drama, Lauren langsung menceritakan semua kekhawatirannya terhadap Bagas yang sudah dianggap Bagas adalah kakaknya sendiri.

Bagas termenung sejenak memikirkan perkataan Lauren. Ada benarnya juga, kondisi Lauren sedang hamil. Dan apakah mungkin Elvano mengijinkannya?

"Nanti, aku bakal bicara sama Elvano. Kamu gausah cemas, yang kamu pikirin hanya menjaga kandungan kamu dan keprofesionalan kamu dalam mengerjakan tugas ini." Tegas Bagas lalu segera pergi masuk kedalam ruangannya.

Lauren hanya bisa membuang nafas pasrah. Ia takut akan terjadi pertengkaran antara dirinya, Elvano dan juga Bagas yang akan dibawa bawa oleh Elvano.
Karena Lauren sudah tau, kebiasaan Elvano marah seperti apa.

__🐯__

"Halo Elvano"

"Eh Halo, apa kabar Gas?"

"Baik, lo gimana? Gue nelfon cuman pengen ngasih tau kabar doang"

"Baik gue, kabar apa?"

"Lauren bakal pergi ke Bali besok untuk melaksanakan photoshootnya."

"Bali? Dengan kondisi dia hamil? Stress."

"Sabar, Lauren bakal punya bodyguard buat jagain dia kalau ada apa apa. Lo tenang aja, Lauren aman di Bali. Ada beberapa kru lain juga, ada Ciella yang bakal temenin Lauren."

"Jaminan?"

"Ok, gue bakal telfon lo setiap hari pas gue sama Lauren di Bali buat lo tau gimana kondisi dia. "

"Oke, gue harap gue gak salah pilih pilihan. Jagain Lauren, awas lo macem macem ke dia apalagi sentuh sentuh dia."

"Gak bakal, gue punya harga diri. Dia istri orang, dia istri lo apalagi dia hamil anak lo"

"Baguslah kalau lo sadar diri"

"Yaudah, itu doang. Gue ijin tutup telfonnya. "

Nit..

"Kenapa Lauren gak ngasih kabar duluan? Kenapa harus Bagas sendiri yang kasih tau duluan? "

Tok tok tok

"Masuk"

Thania masuk kedalam ruangan Elvano. Seperti biasa, dengan kebiasaanya memakai pakaian minim.

"Ada apa?" Tanya Elvano yang sepertinya malas meladeni wanita itu.

"Maaf Pak, tadi pas saya ingin masuk kedalam sini. Gak sengaja saya mendengar ucapan bapak. Kalau Lauren mau pergi ke Bali besok" Jawab Thania.

JANJI KAKEK - ELVANO & LAURENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang