44. Penjelasan Elvano

569 19 0
                                    

Elvano termenung menatap langit dengan tatapan sendu, ia memikirkan hubungan Elvano dan Lauren istrinya kedepannya.

"Kalau gue gini terus sama Lauren, gimana bayi gue sama dia? Masa anak gue jadi imbas permasalahan gue sama Lauren.. kan ga adil bagi dia" Ucapnya.

"Apa gue telfon Lauren sekali lagi? Oke! Ayo Elvano! Berusaha!!"

Elvano pun mengambil ponsel yang berada disampingnya dan memilih kontak Lauren yang ada paling atas dan langsung memencet tombol telepon.

Disisi Lauren, Lauren sedang tertawa dengan candaan receh yang dibuat Abel untuk menghibur dirinya. Entah apa yang membuat Lauren tertawa sangat puas, padahal disisi lain, hatinya sedang sedih.

Tring.. Tring..

"Eh Ren, itu ada telfon. Coba liat dulu" Kata Bagas memperingati.

"Iya gas"
Lauren pun meraih ponsel nya dan melihat, siapa yang menelfonnya malam malam seperti ini?

Lauren melihat sekilas siapa kontak nama yang menelfonnya.
"El jelek" Adalah nama kontak yang disimpan Lauren untuk Elvano. Sekaligus, kontak itu yang menelfonnya.

"Elvano Bel, gas" Lirih Lauren sendu.

"Angkat, angkat Ren" Tegas Abel dengan menatap Lauren serius.

"Iya angkat" Sambung Bagas.

Lauren pun menganggukkan kepalanya dan mengangkat telfon dari suaminya.

"ha-halo Ren?"

"To the point, cepetan"

"Aku ga bisa jelasin lewat telfon, kita ketemu dirumah yuk? Kamu pulang yaa.. "

Lauren langsung mematikan telfon dari Elvano dan menatap kedua temannya itu, Abel dan Bagas.

"Kenapa, dia ngomong apa?" Tanya Bagas penasaran.

"Dia nyuruh aku pulang kerumah, katanya mau jelasin sesuatu" Jawab Lauren seraya menghembuskan nafasnya.

"yaudah, lu pulang sekarang. Gue, Bagas anterin" Tegas Abel dan langsung menyuruh Lauren untuk berdiri.

"Iya, makasih ya"

Lauren, Bagas, dan juga Abel pun berjalan ke arah mobil Bagas dan menuju rumah Lauren.

Sesampainya dirumah, Bagas dan Abel langsung ijin untuk pulang kerumah mereka masing masing. Sementara Lauren, berjalan canggung kedalam rumah.

"Eh mbak Lauren, masuk kedalam rumah mbak. Mas Elvano udah nungguin dari tadi dikamar" Ucap Pak Arif menegaskan.

"Iya Pak Arif, terimakasih. Habis ini boleh langsung kunci pintu rumahnya aja ya? Saya dan Elvano gak kemana mana lagi" Balas Lauren dan langsung menuju tangga.

Sesampainya dikamar, Elvano sudah langsung menunggu Lauren disofa kamar mereka. Dengan tatapan sendu menahan rindu kepada istrinya itu.

"Ren, sayang.. " Lirih Elvano dan langsung berdiri menghampiri istrinya.

"Stop, jangan mendekat. Jelasin sekarang" Tegas Lauren memerintahkan agar Elvano tidak mendekat kearahnya.

"Kamunya duduk dulu" Balas Elvano.

Lauren pun duduk di pinggir kasur, jaraknya lumayan jauh dengan tempat Elvano berdiri.

Elvano pun memulai ceritanya dari awal kejadian hingga akhir, serta menceritakan betapa menyedihkannya dirinya saat ia termenung ditaman spesial tempat dirinya pertama kali mengajak Lauren untuk berjalan jalan.

JANJI KAKEK - ELVANO & LAURENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang