"Kamu capek? Gak enak badan? Sakit? Atau apa? Mau ke rumah sakit?" Tanya Elvano cemas melihat Lauren yang duduk di kursi tamu dengan wajah yang pucat.
"Ehmm, engga usah El. Aku mau istirahat aja, gausah khawatir"
jawab Lauren dengan suaranya yang lemas serta tidak bertenaga."mau pulang? kata kakek, kita boleh langsung tempatin rumah yang dibeli kakek Adi sama Kakek Frans." ajak Elvano lalu duduk disebelah kursi Lauren lalu menggenggam erat jari Lauren lalu mengecup punggung tangan Lauren dengan lembut.
"E-el? emang udah diberesin barang barang kita?" tanya Lauren sekaligus salting akibat ulah Elvano yang seketika membuat tubuh Lauren merinding.
"udah, sejak kita ucapin janji pernikahan. Itu udah diatur semua sama papa. Jadi ayo pulang, lagian tamunya juga udah pada pulang kok. Kalau kamu capek, kita langsung pulang, tapi pamit dulu sama kakek, sama mama papa" jawab Elvano seraya merapikan rambut Lauren yang berterbangan dikarenakan tertiup angin.
Lauren pun hanya memanggukkan kepalanya, karena jujur. Memang ia merasa sangat lelah hari ini.
Setelah berpamitan kepada keluarga, Elvano pun meminta Pak Arif untuk menjemputnya dan menuju rumah yang diberikan kakek Adi serta Kakek Frans, dengan kondisi menggendong Lauren yang sedang ketiduran.
Tak lama, mobilnya pun datang. Lalu mereka langsung pergi ke rumah tersebut.
Elvano yang melihat rumah itu secara langsung sangat terkejut dan terpesona, rumah itu mewah, indah dan juga seperti nyaman sekali untuk dipakai.
"Kakek Adi sama kakek Frans bener bener gokil!, bagus banget gila!" Batin Elvano seraya menggendong tubuh Lauren.
"Pak Arif, apa bisa dituntun jalannya? El engga tau pak, takut kesesat sama rumah sendiri" Tanya Elvano seraya tertawa canggung.
Pak Arif yang mendengarnya pun tertawa, karena candaan Elvano yang seakan akan ia pasti tersesat di rumahnya sendiri.
"Enggak kok mas, nggak bakal. Yaudah sini saya tuntun, sekalian ke kamar utama ya mas. Tidurin mbak Lauren dulu, baru saya perkenalkan rumah ini kepada mas El, "Pak Arif pun berjalan terlebih dahulu, diiringi Elvano yang sedang menggendong Lauren.
"Oh, ternyata kamar utama disini? Luas banget gila, ini kakek nabung berapa tahun biar bisa bangun rumah ini?" Batin Elvano heran sekaligus kagum dengan kerja keras kakeknya.
"Disini mas" Ucap Pak Arif.
" Iya Pak, makasih ya. Oh ya, karena saya juga masih perkenalan. Mungkin, seminggu atau 2 minggu Pak Arif bisa tinggal disini? Terserah bapak ingin pilih kamar yang mana" Ujar Elvano.
"oh gitu ya mas? ya oke deh. Saya ambil kamar lantai bawah aja ya mas El. Terimakasih" jawab Pak Arif menyetujui.
Elvano pun memasuki kamar tersebut, yang dengan masih sama dengan posisi awal. Yaitu sambil menggendong Lauren yang sedang kelelahan sampai sampai ketiduran.
"Wah" Batinnya terpesona dengan kamar utama rumah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI KAKEK - ELVANO & LAUREN
Teen FictionElvano dan Lauren, dua orang yang tak saling mengenal. Dipertemukan oleh sebuah janji dari kakek mereka. Kakek Adi dan Kakek Frans, dua orang kakek yang menemukan dua hati menjadi satu cinta.