"Mungkin tidak semua omongan bisa di percaya. Tapi tidak salah jika kita berusaha yang terbaik bukan?"
~RevanoPagi ini jessica bersemangat untuk berangkat ke sekolah, dia bersemangat karena ada Melly sahabat nya.
Jessica menuruni tangganya dengan perasaan senang, orang tua Jessica di buat bingung terutama Arga Ayah Jessica, kenapa dengan anaknya ini?
"Pagi Yah, Bun" Sapa Jessica, dan duduk di kursi.
"Pagi sayang, tumben senang kemarin aja mukanya di tekuk gitu, sekarang kenapa bahagia, hm?" Tanya Bulan menyerahkan roti yang telah di oles dengan selai kepada Jessica, gadis itu mengambil roti tersebut dan memakannya.
"Iya, dong Bun kan itu kemarin, kemarin ya kemarin, sekarang ya sekarang"
"Lah iya senang nya kenapa Jessica Letra?" Tanya bunda Jessica dengan kesal.
"Hehehe, Jessica senang karena ada Melly Bun" Bulan mengerutkan dahinya, dia tidak asing dengan nama Melly.
"Iya Melly. Sahabat kecil aku" Jessica meminum susu yang di buatkan oleh Bunda nya.
"Oh Melly itu... Wah enak dong kamu biasa punya teman lama kamu" Jessica mengangguk dan melanjutkan memakan nya.
"Yah ayo berangkat, nanti Jess telat" Arga mengangguk.
"Bun Jessica berangkat ya" Jessica menyalimi tangan Bulan, kebiasaan Jessica setelah menyalimi tangan Bulan, gadis itu mencium pipi Bulan, dan berjalan ke arah pintu diikuti Arga.
"Hati-hati sayang" Jessica mengangkat jempol nya, Bulan tersenyum sambil berbatin di hatinya.
"Semoga kamu gak kaget untuk nanti malam sayang" Batin Bulan di hatinya.
****
Jessica telah sampai di sekolah, gadis itu menyalimi tangan papanya. Arga tersenyum dan mengelus ramabut anaknya.
"Sekolah yang bener tuan putri" Jessica mengangguk dan menuruni mobilnya, Arga membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangan.Jessica mulai memasuki gerbang, seperti biasa ia langsung mendapat pujian dari beberapa siswa yang berlalu lalang di sekitarnya.
Jessica biasa aja dengan pujian yang ia dengar, toh dia sekolah untuk mencari ilmu bukan pamer kecantikan, Jessica sampai di kelasnya di sana ia telah di sambut oleh Melly yang langsung memeluk nya.
"Pagi Eta"
"Too, Ely" Jessica membalas pelukan dari sahabatnya dan mengelus bagian punggung nya.
"Yuk duduk" Jessica dan Melly duduk di bangku masing masing.
Di depan pintu kelas terdapat empat orang laki laki siapa lagi kalau bukan inti dari Vagos.
"Woi lo pada tau gak sih, masa gue tetanggaan ama janda anjir" Galen yang bicara.
"Gak penting lo bangsat gitu aja lo seneng" Gavin yang semula diem kini bicara.
"Bukan gitu Vin. Masalahnya janda nya itu punya anak cewek cantik manis putih, yakin nih lo kaga mau" Galen menaik turunkan alisnya menggoda Gavin, mata Gavin langsung berbinar ketika denger kata kata cantik.
"Wih sabi kali lo bawa gue ke rumah nya sekalian kenalan" Gavin menaik turunkan alis nya lalu mereka tertawa bersama
"Masuk lo berdua, gue lumutan berdiri di sini" Ucap Vano dengan muka datar, Galen dan Gavin hanya cengengesan akhirnya mereka berempat memasuki kelas dan duduk di bangku masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO[Compelled-Sudah Terbit]
Teen FictionKetika Bahagiamu menjadi Bahagiaku. Nikah muda? Buat Vano nikah muda adalah salah satu hal yang tak terlintas di pikirannya. Dengan umur Vano yang tergolong masih muda harus menjadi kepala keluarga untuk Keluarganya nanti. Jessica perempuan yang ber...