51. BAIKAN

2.5K 76 2
                                    

"Janjiku takkan ku lepas wahai kau bidadariku dari surga, tuk selamanya"
~Revano Alaska



Hari ini adalah hari sabtu tepatnya malam dimana acara promnight diadakan. Setelah mereka mengetahui kabar kelulusan mereka semua nya langsung lega, apalagi keempat anggota Vagos yang dinyatakan telah lulus tanpa terkecuali.

Vano, Lelaki itu telah membuktikan kepada semua guru bahwa tidak semua anak bandel akan sulit untuk memahami materi.

Malam ini tepatnya pukul setengah tujuh Vano sudah siap dengan pakaian biasa nya tapi elegan, Vano menghela nafas pelan mengingat bahwa dia masih di diamkan oleh Jessica.

Ya, dua hari ini Vano hanya saling tatap dengan Jessica, itupun hanya beberapa menit. Tidak ada obrolan bahkan candaan diantara mereka, mungkin Jessica masih marah kepadanya.

Vano mengambil jaket Vagos nya dan juga kunci mobil, ia menunggu Jessica untuk berangkat bersama menuju sekolahan.

Seorang perempuan dengan celana jens yang tidak terlalu ketat, kaos yang dilapisi oleh kemeja pastel  itu turun melalui tangga. Rambut nya yang panjang ia sengaja geraikan dengan pita yang melekat manis di rambut nya, tak lupa tas yang ada diselempangkan  ke tubuh nya.

"Ayo bareng" Vano berdiri dan berjalan menghampiri Jessica.

Jessica hanya menatapnya datar, "Gak usah aku bareng sama Melly aja" Tolaknya.

Mata Vano sedikit melotot, bagaimana mungkin dia membiarkan Jessica pergi tanpa nya?

"Gak usah bareng Melly, sama aku aja ya?" Pinta Vano kepada Jessica.

Memutar bola matanya malas, Jessica lebih memilih untuk meninggalkan Vano.

"Jess!" Tegur Vano saat Jessica dengan tidak sopan nya melewati nya begitu saja.

Jessica berhenti sejenak, ia memejamkan matanya untuk menahan agar air mata itu tidak keluar. Dia terkejut ketika Vano menegurnya dengan nada tinggi.

Vano berdecak kesal saat menyadari bahwa dia kelepasan menggunakan nada tinggi. Vano lupa jika Jessica tidak suka dibentak. Tapi dia juga tidak suka jika Jessica mengacuhkan dirinya seperti ini.


Kaki jenjang itu berjalan menghampiri Jessica yang masih berdiri didepan pintu. Dipeluk nya tubuh wanita itu dengan sangat erat. Vano tau jika sekarang Jessica tengah menahan air matanya.

"Maaf sayang" Vano membalikan badan Jessica dan menuntun kepala Jessica untuk bersandar di dada nya.

"Berangkat bareng aku aja ya? Kalau kamu sama Melly kalau ada apa-apa gimana, hm?"

Vano merasakan Jessica menggeleng di pelukan nya, dengan spontan Jessica langsung melepaskan pelukan mereka.

"Aku berangkat dulu" Jessica mengambil tangan Vano. Dicium nya tangan itu sebelum dia keluar

Vano hanya diam membiarkan Jessica bersikap semaunya, Vano mengacak pelan rambut nya.

"Arghh bego!"

REVANO[Compelled-Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang