"Tidak salah kan jika seorang lelaki cemburu kepada perempuan nya?"
~Revano AlaskaEnam hari telah mereka lewati untuk mengerjakan ujian kelulusan, dan hari ini merupakan hari terakhir mereka mengerjakan ujian kelulusan. Tepat nya di hari sabtu.
Hari yang biasanya anak SMA GARUDA buat untuk weekend, tapi kali ini hari itu terpaksa masuk untuk melewati ujian tersebut.
Vano melangkahkan kaki nya untuk masuk ke dalam ruang ujian milik Jessica, karena ini merupakan jam istirahat jadi Vano habiskan untuk belajar bersama gadis nya itu di dalam kelas Jessica.
"Jessica ada?" Tanya Vano pada seseorang yang berdiri di depan pintu.
Orang dengan name tag Brian itu menunjuk ke arah bangku tengah yang ada Jessica
"Oke thanks!" Vano segera menuju dimana tempat Jessica duduk.
Merasa jika kehadiran dirinya belum disadari oleh Jessica dengan kesal Vano mengambil earphone yang berada di telinga kiri Jessica.
"Siapa si–" Jessica memberhentikan ucapan nya saat menyadari siapa orang yang dengan lancang mengambil erphone nya.
Vano menaikan satu alis nya, ia menunggu kemarahan yang akan Jessica keluarkan. "Kenapa gak jadi marah? Ayo marah" Tantang Vano dengan tawa nya.
Mendengus sebal. Jessica segera memutuskan sambungan bluetooth nya dengan sambungan earphone nya, "Ngapain kesini?" Tanya Jessica
Mengangkat bahu nya, Vano lebih memilih untuk mengambil ancang-ancang untuk duduk di sebelah Jessica.
"Mau belajar disini dan minta ajar kamu. Males belajar di kelas, berisik" Ujar Vano dengan muka datar.
"Halah itu kamu doang yang emang dasarnya males" Kata Jessica. Tangan nya mengambil buku paket dengan mata pelajaran Matematika.
Matematika ditempatkan di hari terakhir karena menurut guru itu merupakan pelajaran termudah. Jadi pelajaran Matematika akan di tempatkan di hari terakhir, entah itu ujian ataupun UTS.
Padahal matematika itu sangat sulit.
"Hmm" Vano hanya membalas ucapan Jessica dengan deheman singkat.
"Yaudah ayo di pelajari"
Vano mengangguk. Mata nya mulai mencari berbagai soal yang menurut nya sulit untuk di mengerti.
Sedangkan Jessica kini masih membiarkan Vano untuk mencari soal tersebut. Tiba-tiba senyuman kecil terbit di bibir merah muda alami milik Jessica.
Wanita tersebut menatap Vano dengan tatapan kagum. Seorang yang dulu sangat amat ia benci dan hampir ia tolak waktu acara perjodohan, lelaki yang dirinya cap jelek, berengsek, dan banyak kata lain yang mempribadikan diri Vano di mata Jessica itu seorang lelaki yang tidak baik.
Tapi sekarang. Jessica mulai merasakan bagaimana perubahan yang Vano berikan saat bersama nya. Vano yang dulu susah mengontrol emosi sekarang berkat kehadiran Jessica Vano menjadi seorang yang bisa menahan emosi nya.
"Jess, soal ini"
Jessica membuyarkan lamunan nya saat Vano memberitahu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO[Compelled-Sudah Terbit]
Ficção AdolescenteKetika Bahagiamu menjadi Bahagiaku. Nikah muda? Buat Vano nikah muda adalah salah satu hal yang tak terlintas di pikirannya. Dengan umur Vano yang tergolong masih muda harus menjadi kepala keluarga untuk Keluarganya nanti. Jessica perempuan yang ber...