48. JABATAN DAN CINTA

2.6K 79 0
                                    

"Seperti ini terus ya? Sampai maut yang memisahkan kita nanti"
~Jessica Letra


Suara gemercik air membuat Jessica terbangun, ia melihat ke sebelah dan tidak mendapati Vano. Mata nya mengedar untuk mencari sosok Vano.

Jessica masih tidak percaya, dia sudah sepenuhnya menjadi seorang istri Vano


Gairah Vano yang begitu tinggi membuat beberapa tubuh Jessica untuk sulit di gerakan, apalagi bagian selangkangan nya yang begitu perih akibat gempuran itu.

Ia merutuki dirinya sendiri kenapa mau mengiyakan ucapan Vano kemarin? Jika saja ia melarang mungkin Vano akan tetap melakukan nya.

"Udah bangun?"


Suara bariton itu membuat Jessica langsung menatap ke pintu kamar mandi, dan melihatkan Vano yang hanya keluar dengan handuk sebatas pinggang nya saja.

Vano berjalan menghampiri Jessica yang masih diam berbaring di atas kasur,

"Sakit?" Vano duduk disebelah Jessica dan menatap perempuan itu.

Dengan kesal Jessica langsung melemparkan bantal ke badan Vano.

"Bercanda sayang bercanda, sensi banget istri ku ini" Dengan sengaja Vano mencium permukaan bibir Jessica. Hanya sekilas.

"Sini aku lihat dulu" Vano memegangi selimut yang menutupi badan Jessica, namun Jessica hanya menggeleng memberikan isyarat jika dia tidak mau membuka selimut nya.

Vano yang mengerti langsung menggeleng, "Engga, aku gak ngapa-ngapain, cuma mau mastiin aja. Singkirin tangan kamu"

Pasrah. Jessica mulai menjauhkan tangan nya dan membiarkan Vano membuka selimut nya dan otomatis tubuh Jessica kembali terlihat oleh mata kepala Vano sendiri.

Jessica memejamkan matanya saat merasakan tangan hangat mulai meraba bagian perut nya,

Vano meneguk ludah nya kasar, ia kaget dengan ulah nya yang ia perbuat di tubuh Jessica. Banyak bercak ungu di bagian leher, perut, dan paling parah di bagian dada Jessica.

"V-van" Lirih Jessica.

Dengan cepat Vano langsung menutup kembali tubuh Jessica, ia tersenyum ke arah istri nya. "Tunggu oke, aku ambilin minum"

Sambil menunggu Vano Jessica kembali memejamkan mata nya. Hah! Rasa nya tubuh nya saat ini rasa nya seperti remuk. Apalagi Vano melakukan itu dari awal Jessica pulang dan berhenti tepat di jam 12 malam.

Bagaimana tidak remuk badan Jessica?

Pintu kamar terbuka membuat Jessica perlahan membuka mata nya, ia melihat Vano yang berjalan ke arah nya dengan segelas air minum yang ada di tangan nya.

"Minum dulu" Vano membantu Jessica untuk bangun. Mata nya terus menatap gadis yang sekarang sudah benar-benar menjadi milik nya. Utuh.

Vano tersenyum jika mengingat beberapa memori yang terlintas di benak nya. Siang kemarin merupakan hari bahagia nya dengan sang istri, hari dimana Vano bisa mendapatkan hak nya dan hari dimana Jessica harus memberikan tanggung jawab nya.

REVANO[Compelled-Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang