41. RASA SAYANG

1.8K 63 0
                                    

"Tuhan ku cinta dia, ku ingin bersamanya, ku ingin habiskan nafas ini berdua dengannya"

~Revano Alaska


Upacara bendera merupakan hal yang paling menyebalkan bagi semua kaum pelajar. Selain terkena panas matahari mereka juga harus rela mendengarkannya celotehan dari sang pembina upacara yang panjang kali lebar. Biasanya selepas upacara banyak anak yang akan berpergian ke kantin hanya untuk sekedar membeli minuman

Seperti sekarang di Warjok sudah ada lima orang anak, siapa lagi jika bukan Vano dan kawan-kawan? Mereka berlima sudah berada di sini sekitar 2 jam setelah upacara selesai, padahal mereka juga sering terkena hukuman dari BK. Tapi hal itu tidak membuat mereka bosan akan melakukan kesalahan yang sudah mereka lakukan.

"Mau balik kapan? Udah mau istirahat." Ucap Alex yang sudah melihat jam tangan nya.

Jam menunjukkan pukul 8.30 yang artinya sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi. "Nanti aja lah nunggu bel sekalian, nanggung." Jawab Vano.

"Gila lo? Kalau Anggi lihat gimana?"

Memang biasanya jam segini guru BK kesayangan mereka akan berkeliaran di sekitar sekolah untuk mencari siswa bandel. Termasuk Vano dan keempat sahabat nya,

Hampir setiap hari Vano dan sahabat nya akan mendapatkan hukuman atau sekedar ceramah dari Bu Anggi. Setelah keluar dari ruang bk mereka akan melakukan kesalahan lagi.

Memang tak ada kapok nya, nama nya juga anak remaja. Apalagi tipikal orang yang seperti Vano ini, sekali bandel ya tetap bandel.

"Oh iya kemarin gue habis lewat di arena balap yang dulu sering kita tempati sebelum ketemu yang sekarang" Cetus Galen.


Vano menolehkan kepala nya ke samping untuk melihat wajah dari teman nya itu, "Jadi apa sekarang?" Tanya nya.

"Gue cuma lihat sekilas, tapi kayak nya di sana bakal ada acara. Kalau gak salah ada pameran, tapi gak tau pameran apa" Galen kembali menyeruput es nya yang tadi sempat tertunda waktu menjawab pertanyaan dari Vano.

Senyum yang kecil terdapat di bibir milik lelaki yang bermarga Alaska, mata nya kembali menatap ke arah teman nya satu persatu. Tatapan yang Vano berikan membuat mereka berempat bingung dan tak tahu apa yang kali ini ketua nya pikirkan.

"Semoga nih anak gak bikin masalah lagi, ya Allah"  Gumam Gavin di dalam hati.

Masalahnya setiap ada pemberitahuan akan ada nya sebuah pasar malam ataupun acara pameran, Vano dkk akan berdatangan ke tempat itu untuk membuat keributan yang sudah mereka berlima susun. Itupun paksaan sang ketua.

"Kesana mau gak? Lumayan. Udah lama kita gak buat kacau acara kayak gini lagi, lima bulan lebih kayaknya gak bikin onar di acara orang" Kata Vano dengan kekahan kecil nya.

"Lo kalau mau bikin ribut gue skip dulu deh Van! Males kena amukan bokap lagi" Sela Gavin sebelum Vano kembali berbicara.

Galen mengangguk setuju, "Gue juga! Gue di amuk bokap waktu hancurin acara pesta milik siswi sekolah kita" Kata Galen memelas.

REVANO[Compelled-Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang