"Tuhan jangan biarkan dia sedih karena ulahku"
~Revano Alaska
Dengan tangan yang saling bertautan sudah menjadi hal biasa untuk Vano dan juga Jessica, saat ini mereka berdua tengah berjalan menuju kelas Jessica, Vano mengantar Jessica dengan alasan 'agar tak dilirik laki laki lain' alasan tak masuk akal menurut JessicaSelama perjalanan mereka banyak di perhatikan oleh siswa yang sedang lewat, terutama para perempuan
"Ya udah masuk gih, nanti istirahat aku jemput lagi" Ucap Vano sambil merapikan rambut Jessica
"Gak usah Van, aku nanti ke kantin bareng temen aku aja" Jawab Jessica sedikit melas.
Bagaimana tidak? Setiap jam istirahat dan Jessica ingin ke kantin bersama temannya tiba-tiba Vano datang dan menarik tangan nya. Bagaimana Jessica tidak kesal?
"Oke kali ini aja. Tapi nanti sampai kantin harus duduk sama aku oke?" Tanya Vano menaikkan satu alisnya.
"Hmmm" Dengan malas Jessica menjawab pertanyaan Vano.
Jessica mengulurkan tangannya di hadapan Vano, membuat cowok itu heran. "Mau apa sayang? Uang? Butuh berapa hm?"
"Enggak ih!"
"Ya terus kamu mau apa?" Tanya Vano dengan alis terangkat
Dengan malu Jessica mengambil tangan Vano untuk dia cium, Vano yang melihat itu tersenyum.
"Biar berkah" Kata Jessica sebelum dia masuk
Sedangkan Vano dia tersenyum seperti orang gila sepanjang jalan saat ingin menuju kantin, bahkan semua murid di buat kaget
Sejak kapan seorang Vano yang jarang senyum tiba-tiba senyum sendiri? Bahkan jika di perhatikan Vano seperti orang gila
Tapi semua itu tidak Vano pikirkan, dia masih salting akibat perlakuan Jessica yang tadi mencium tangan nya. Katakan saja Vano alay, sejak pernikahan awal mereka Jessica memang belum pernah seperti ini kepada Vano. Jadi wajar.
"Senyum sendiri kayak orang gila" Celetuk Gavin saat melihat Vano yang memasuki kantin
Vano menatap sinis Gavin, "Bacot banget lo"
"Anjir?"
Vano mengambil duduk di sebelah Alex, dia menatap mereka semua satu persatu. "Vagos gimana?"
"Aman-aman aja sih sejauh ini, mereka gak nyari ulah. Jadi kita juga gak perlu nyari perkara sama mereka" Jawab Galen
Vano mengangguk setuju, "Selagi mereka gak nyari gegara sama kita, kita jangan mulai dulu"
Mereka semua mengangguk mengerti dengan ucapan Vano, memang prinsip mereka seperti itu. Jika musuh tidak mencari perkara, maka Vagos juga tidak akan memulai.
"Lo habis diapain sama Jessica" Tanya Alex tiba-tiba
"Emang kenapa?"
Alex tertawa kecil, "Dari tadi gue liat lo senyum masuk kantin sini, gak yakin gue kalau bukan Jessica ulah nya"
"Sok tau lo kulkas, mending lo diem. Urusin tuh Melly" Kata Vano sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO[Compelled-Sudah Terbit]
Roman pour AdolescentsKetika Bahagiamu menjadi Bahagiaku. Nikah muda? Buat Vano nikah muda adalah salah satu hal yang tak terlintas di pikirannya. Dengan umur Vano yang tergolong masih muda harus menjadi kepala keluarga untuk Keluarganya nanti. Jessica perempuan yang ber...