13. PULANG CEPAT

4.6K 143 0
                                    

"Jika dalam hubungan tidak ada yang ngalah, lantas bagaimana hubungan ini berlanjut?"
~Revano Alaska

Di pagi yang cerah ini Jessica telah selesai menyiapkan semua makanan yang telah ia masak, pagi tadi Jessica bangun lebih awal untuk menunaikan sholat bersama Vano, tapi Vano masih tertidur

Jessica menaiki tangga untuk menuju kamarnya membangunkan suaminya yang begitu kebo, kelemahan seorang Revano adalah cahaya. Jika Jessica membuka jendela maka Vano akan bangun dari tidurnya, Jessica berjalan menuju kasur dan duduk di sebelah Vano yang masih bergulat dengan mimpinya.


"Vano bangun, sekolah" Dengan sebal Jessica memukul lengan Vano.

Vano yang merasa terganggu akhirnya membuka matanya, objek yang pertama dia lihat adalah Jessica yang menatap nya datar.

"Apa?" Tanya Vano dengan suara serak nya

"Lo mau sekolah gak? Buruan bangun, kerjaan lo tidur aja" Dengus Jessica sebal.

Vano mengangguk samar, dia menyibak selimut yang menutup badan nya. "Lo masak?"


Gadis yang menyiapkan peralatan sekolah mengangguk, "Makanya buruan mandi"

Cowok itu langsung bangun dan menuju kamar mandi, Jessica membereskan tempat tidur yang habis dibuat tidur oleh dirinya dan Vano. Gadis itu berdecak kesal saat melihat baju Vano yang berantakan di atas kasur.

Bayangkan saja setiap hari Vano bisa menghabiskan empat atau bahkan lebih untuk baju ganti, cowok itu mudah berkeringat dan Vano juga tipe orang yang tidak suka baju basah

"Gue buang juga lama-lama kaos Vano, kaos banyak pakai baju itu-itu aja" Kesal Jessica sambil mengambil baju Vano.

Ponsel Vano berbunyi menandakan ada pesan masuk, Jessica yang berada tak jauh dari nakas tempat ponsel Vano berada langsung melihat pesan yang masuk.


Claudia:
Kak Vano aku boleh nebeng gak? Ban motor aku kempes, Abang juga gak mau anterin

Jessica membaca pesan itu dalam hati, dia menatap pesan tersebut datar. Claudia itu sudah mantan tapi masih saja menggoda Vani, jika bukan cewek caper apa? Sasimo?

"Centil banget jadi cewek" Kesal Jessica mematikan kembali ponsel Vano

Pintu kamar mandi terbuka melihatkan Vano yang keluar dengan handuk sebatas pinggang nya saja, Jessica menoleh, kaget melihat penampilan Vano

Rambut yang basah dengan air sisa yang masih bercucuran, bagian dada yang sangat menggoda, apalagi perut Vano yang memperlihatkan tonjolan.


"Kenapa? Terpesona lo?" Tanya Vano sambil tertawa kecil. " Sini pegang kalau lo mau"

Jessica membulatkan mata nya, dia melemparkan bantal ke arah Vano. "Pikiran lo sekali aja gak kotor bisa? Heran gue"

"Lah? Gue kan baca pikiran lo. Gue tau lo pasti terpesona kan lihat perut gue? Munafik kalau lo gak punya pikiran itu" Ucap Vano santai.

REVANO[Compelled-Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang