"Hanya milikku,
dan selamanya milikku"
~Revano Alaska
Setelah adanya kegiatan clasmeet selama tiga hari dan dua hari adalah hari bebas di sekolah, kini mereka telah menjalankan aktivitas semula di hari senin.
Mengikuti upacara, mengadakan pembelajaran kembali, dan yang paling parah nya lagi akan ada perbaikan nilai dari guru yang tidak punya hati.
Waktu menunjukkan pukul 7.50, dan kini kelas MIPA 5 tengah mengadakan remidial pelajaran Fisika.
"Selesaikan dengan benar, saya sudah baik mengizinkan kalian untuk openbook jadi harapan saya tidak ada kata perbaikan nilai lagi" Tutur Bu Vika, selaku guru baru yang mereka.
Gavin menatap malas ke arah guru nya, "Baru aja tenang, udah di tambah beban lagi. Nasib orang sekolah"
Bu vika berkeliling dari bangku ke bangku untuk melihat perkembangan yang anak didik nya lakukan.
"Waktu tinggal 15 menit, setelah waktu habis tidak ada yang masih mengerjakan. Semua kertas kumpulkan di meja!" Ucap bu vika di depan sana.
"Anjir! Guru gak tau rasa belas kasihan banget. Untung cuma dua soal" Ujar Galen.
"Iya dua soal, tapi jawaban sama cara ngitung nya itu yang memakan waktu. Berasa ngerjain lima puluh soal" Cibir Gavin. Menurut nya dua soal fisika itu sama dengan 50 puluh soal matematika.
"Berisik lo semua! Buruan kerjain. Kalau sampai waktu nya habis kalian gak selesai gue tinggal" Putus Vano.
Lelaki itu sudah di tunggu istri nya di halaman belakang sekolah untuk memakan bekal yang Jessica buatkan.
Seketika Gavin dan Galen langsung terdiam, bos nya itu mempunyai berbagi sifat.
Tadi pagi aja sifat nya humoris banget, eh sekarang hilang sifat humoris nya dan berubah menjadi sifat yang sangar.
Memang seperti bunglon!
"Untung aja bos gue, kalau gak udah gue tendang tuh orang"
***
Sesuai ucapan Vano tadi kini mereka berdua benar-benar berada di belakang taman. Tempat paling sepi dan jarang di kunjungi oleh beberapa siswa.
Letak nya yang terlalu jauh dari kawasan kalangan siswa, membuat mereka semua enggan untuk pergi ke sana. Tapi tidak untuk Vano dan anggota Vagos lainnya.
Baginya taman belakang merupakan tempat ternyaman untuk membolos pelajaran, dikawasan itu juga jarang ada guru yang tahu.
"Kamu bawa makanan apa?" Vano mengambil tempat makan yang kini ada ada di pangkuan Jessica.
"Cuma masak nasi kuning tadi, soalnya gak sempet" Jawab Jessica.
Tadi Jessica sudah bangun terlebih dahulu, ia bangun karena ingin memasak makanan kesukaan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO[Compelled-Sudah Terbit]
Ficção AdolescenteKetika Bahagiamu menjadi Bahagiaku. Nikah muda? Buat Vano nikah muda adalah salah satu hal yang tak terlintas di pikirannya. Dengan umur Vano yang tergolong masih muda harus menjadi kepala keluarga untuk Keluarganya nanti. Jessica perempuan yang ber...