17. Bertemu
Vano berjalan menelusuri kotak makanan, ya malam ini Vano dan Jessica tengah berada di supermarket yang tempatnya cukup jauh kata Jessica agar bisa melihat pemandangan luar, Vano mengiyakan saja.
Vano tengah memilih beberapa stok mie instan untuk dirinya marotan main game nanti malam.
Jessica menghampiri Vano dan menepuk pundak lelaki tersebut, Vano menghadap ke belakang dan tersenyum tipis.
"Kenapa?" tanya Vano kepada Jessica dan mengelus rambut perempuan tersebut.
Jessica mendongakan kepalanya dan menatap Vano dengan senyuman manisnya "udah belum pilih mie nya? Itu juga-- "Jessica menunjuk ke arah keranjang belanjaan Vano "--kenapa banyak banget beli nya?
Vano mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum meremehkan ke arah Jessica, Jessica menyengirtkan dahinya melihat tingkah suami nya itu.
"mie murah sayang, aku beli sepuluh kardus gak bakal habis duit ku" jawab Vano eneteng.
Jessica mencubit lengan milik Vano, Vano meringis pelan sambil tertawa di sela ringisannya.
"udah semua kan? Ayo ke kasir!" ajak Jessica kepada Vano.
Vano mengangguk sambil menggandeng tangan milik Jessica, Jessica tersenyum simpul dan berjalan di samping Vano.
Mereka telah berada di kasir dan menunggu belanjaan mereka di total, sesekali Vano mengelus punggung tangan milik Jessica.
"total semuanya lima ratus lima puluh ribu mas!" ucapan sang kasir membuat mereka berdua mengangguk.
Vano mengeluarkan kartu debit nya dan menyerahkan ke kasir tersrbut, setelah itu Vano mengambil belanjaan nya dan pergi meninggalkan supermarket tersebut.
Vano memasukan belanjaan ke dalam bagasi mobil setelah itu dirinya berjalan menuju depan. Jessica tengah menata rambut nya di kaca yang ia sediakan di mobil milik Vano.
Vano berdecak kesal dan mengambil kaca tersebut, Jessica melebarkan bola matanya dan menatap ke arah Vano dengan tatapan tajam.
"bawa sini cerimin nya!" Jessica mencoba mengambil cermin tersebut yang di letakan Vano di celah yang ada di mobilnya.
Jessica menghembuskan nafasnya mulai deh sifat posesiv milik Vano Jessica tak memperdulikannya dia membiarkan Vano sesukanya.
Jessica mengambil ponselnya saat ada notifikasi di ponselnya, Jessica segera membuka pesan tersebut, Jessica mengerutkan dahinya jam segini ada di adakan pesta di rumah Melly?Jessica dan Vano di undang.
"Van, Melly ngundang kita ke acara pesta nya" ucap Jessica sambil memasukan ponsel nya kedalam tas nya.
"oh iya? Yaudah kita langsung kesana aja ya? Daripada pulang dulu kelamaan nanti ke pesta nya Melly" Jessica mengangguk.
Lalu Vano melajukan mobil nya menuju kediaman rumah milik Melly.
...
Ramai, bernuansa kerlap kerlip menghiasa suasana rumah megah milik Melly.
Jessica keluar dari mobil setelah pintu di bukakan oleh Vano, Vano mengelurkan tangan nya untuk meraih tangan mungil milik Jessica.
Jessica menerima uluran tangan tersebut dan mereka berdua segera memasuki pesta milik Melly.
"wihh datang juga lo van, gue kira lo gak bakal dateng ke acara si Melly" ucap Galen kepada Vano.
Ya, memang inti Vagos di undang oleh mereka berdua, Vano mengedikan bahu nya acuh dan tak mempedulikan ucapan dari Galen dan memilih untuk masuk ke dalam pesta tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO[Compelled-Sudah Terbit]
Teen FictionKetika Bahagiamu menjadi Bahagiaku. Nikah muda? Buat Vano nikah muda adalah salah satu hal yang tak terlintas di pikirannya. Dengan umur Vano yang tergolong masih muda harus menjadi kepala keluarga untuk Keluarganya nanti. Jessica perempuan yang ber...