07.

322 15 0
                                    

07.

Jangankan omongan lo, pasta gigi aja rasanya pedes!.

-Vanecia Reinella-


Happy reading ❤️

....

"LOH! KALIAN BERDUA?!"

"PUTRA? lo ngapain di situ? Siapa yang lesbi?" tanya Vanecia beruntun.

"Lo berdua lah! siapa lagi?" Putra geleng-geleng kepala melihat posisi Vanecia yang menindih tubuh Electra dengan penampilan yang acak-acakan.

"Lo berdua kalo mau ngelesbi jangan di sekolah! Bikin nama sekolah tercemar aja," timpal Zidan yang langsung menyadarkan Electra akan posisinya.

Bruk!

"Anjir! sakit banget badan gue!" rintih Vanecia setelah badannya didorong kuat oleh Electra.

"Lo ngapain nindihin gue!" jerit Electra memeluk dirinya sendiri.

"Lo duluan yang mulai! Siapa suruh lo ngeledekin selera gue!"

"Lah gue gak salah! Emang selera lo rendah! Masa ka Riski dibilang cakep!"

"Lo ngomong lagi gue smekdon lo!" ancam Vanecia yang sudah geram dengan Electra

"Smekdon ni, nih pantat gue lo smekdon!" Electra menunjukkan bokongnya tepat di wajah Vanecia yang tentu saja semakin membuat Vanecia naik pitam.

"Hahahaha!!" Electra, Vanecia, dan Zidan sontak menatap Putra dengan kening yang mengkerut bingung.

"Ngapain lo ketawa?" tanya Electra.

"Heh! Van, si El gak salah, selera lo beneran rendah! Bisa-bisanya lo suka sama modelan Riski, masih mendingan gue kamana-mana!" ucap Putra setelah tawanya mereda.

Vanecia semakin geram. "Emang kalo soal tampang lo pemenangnya, tapi soal kepintaran dan lainnya, ka Riski lebih unggul! Lo mah menang tampang doang, NAJIS! Udah, ayok El, kita pergi gausah ngeladenin orang gila kayak dia!" Vanecia menarik tangan Electra secara tiba-tiba sehingga membuat Electra yang sedang mengupil terkejut. Tapi tetap mengikuti Vanecia tanpa protes. Toh dia juga tidak ingin berlama-lama di sini karena wajah Zidan yang seakan membuat Electra ingin mencakar-cakarnya.

"WOI PUTRA! LO DI SINI ANJING?!"

Pletak!

"Anjing, sakit goblok!" Putra mengelus kepalanya yang habis dipukul oleh Fikri secara tiba-tiba.

"Lo yang goblok! Gara-gara lo, hubungan gue sama Sya sya jadi tambah renggang! Gue minta cara supaya gue makin deket sama dia, bukan malah makin jauh!" cerocos Fikri dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Dih, apa-apaan lo! Kan lo yang bilang dengan cara yang anti-mainstream! Nah, caranya gitu. Dengan lo semakin buat dia benci, maka makin lama dia bakal suka sama lo!" Fikri terdiam.

"Itu konspirasi dari mana anjir?!" tanya Zidan bingung.

"Dih! Lo pada masa kaga tau? Kan pepatah mengatakan, benci sama cinta itu beda tipis, dan kebanyakan juga orang-orang yang tadinya saling membenci lama-lama jadi saling mencintai! Kayak yang lo lakuin ke si Electra. Lo selalu cari gara-gara sama dia supaya lo dapat perhatian dari dia, kan? Supaya dia ngelirik lo, dan lama-kelamaan dia cinta sama lo," jelas Putra dengan senyum jenaka yang menurut Zidan sangat jelek.

"Ngawur lo anjir! Mana ada gue caper ke si gElo itu."

"Halah! Gak usah bohong deh lo! Lo suka kan sama dia? Lo cuman gengsi aja ngakuinnya, tapi gue saranin nih, lo mending cepet-cepet tembak dia, sebelum keduluan orang lain!" cerocos Putra.

Bad Girl & Nerd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang