12.

208 15 0
                                    

12.

"Tolong jangan paksa aku untuk bercerita, jika nanti aku sudah siap, maka akan langsung aku ceritakan. Aku tidak suka di paksa!"

-El&Err-

Happy reading ❤️

....

"Eh cewe bego! Duit gue ketinggalan di mobil, gue minta duit lo!" Ucap seorang perempuan sambil menepuk bahu Electra

Electra menoleh. "Lo ngomong sama gue?" Tanya Electra dengan nada yang menjengkelkan menurut perempuan tersebut.

"Ternyata emang beneran bego!" Cibir gadis itu.

"Gue pikir cantik dan pinter doang gak cukup untuk ukuran cewek berkelas." Sindir Electra.

"Maksud lo apa!" Bentak gadis itu emosi.

"Lo bilang gue cewek bego, sedangkan dari cara lo ngemis duit ke gue aja gak mencerminkan kalau lo cewe berkelas. Dasar gak punya attitude!" Hina Electra yang dimana itu semakin membuat gadis yang di hadapannya ini semakin tersulut emosi.

"Apa lo bilang?! Ngemis?! Lo ngerti gak sih kata gue tadi? Gue bilang gue minta duit lo! Duit gue ketinggalan di mobil!" Bentak gadis itu.

"Ini, gue yang gak ngerti atau gimana? Coba lo pahami kata-kata lo sendiri." Titah Electra yang langsung membungkam mulut gadis itu setelah berpikir beberapa detik.

"So, gimana?" Tanya Electra kemudian sambil melipat kedua tangannya di depan dada menatap Geladis dengan raut wajah mengejek.

Wajah Geladis saat ini menunjukkan bahwa ia sedang gelagapan menjawab perkataan Electra, namun pastinya Geladis tidak ingin kalah akhirnya ia memutuskan untuk memfitnah Electra seperti biasa. "SECARA GAK LANGSUNG LO HINA KELUARGA INI! OMA! EL BILANG AKU PENGEMIS!" Adu gadis itu yang langsung saja membuat seluruh atensi tertuju kepada mereka.

"EH GELADIS! LO GAK PUNYA HAK UNTUK MANGGIL GUE DENGAN SEBUTAN EL! KARENA LO BUKAN KELUARGA INTI GUE!" Bentak Electra geram. Iya, dia tidak suka jika bukan orang terdekatnya yang menyebutnya dengan panggilan "El" Electra benci itu, apalagi seorang Geladis tukang fitnah.

"Gue gak mau tau! Pokoknya lo udah hina keluarga ini!" Fitnah Geladis yang sayangnya di percayai oleh semua orang.

"GUE-"

PLAK!!!

"Awsh...." belum sempat Electra menyelesaikan ucapannya sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di permukaan pipinya. Electra lupa jika keluarga besarnya tidak akan semudah itu percaya terhadap nya.

"BERANI LO MALU-MALUIN DIRI LO SENDIRI DI DEPAN KELUARGA BESAR?!" Bentak Allan. Electra tidak percaya, ternyata yang menamparnya adalah abangnya sendiri. Electra tersenyum getir didalam hati, namun yang terlihat adalah air mata yang sudah membanjiri wajahnya.

"LO GAK PUAS MEMPERMALUKAN DIRI LO SENDIRI? LO GAK CAPEK NYARI PERHATIAN DIMANA-MANA?!" Lanjut Allan lagi.

Allan mencengkeram kedua bahu Electra kuat sehingga menimbulkan rasa sakit yang lumayan. Tatapan sepasang adik dan kakak itu bertemu, ada pancaran kebencian yang sangat mendalam dari tatapan Allan yang dimana semakin membuat Electra sedih.

Tidak peduli kini wajah Electra di banjiri oleh air mata. Allan semakin memperkuat cengkramannya. "Gara-gara lo, Acaranya Papah berantakan!"

"B-bang ini-"

"DIEM! SEKARANG LO PERGI DARI SINI SEKARANG JUGA!" Usir Allan.

"Eh cewek pembunuh! Sono lu pergi aja! Dari pada ganggu acara doang!" Ucap Lusyy.

Bad Girl & Nerd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang