32.

167 9 4
                                    

Happy reading ❤️

....


Ceklek....

Dara menutup pintu kamar mandi setelah selesai membuang hajatnya dan berbalik hendak berjalan ke kasurnya. Namun, Dara dibuat terkejut karena kehadiran Electra yang tengah tidur telentang seperti tidak ada beban.

"El, tidur di kamar lo," titah Dara tidak suka. Setiap Electra berada di kamarnya, pasti dia akan mengacaukan minimal spreinya. Paling parah waktu 2 tahun yang lalu, di mana dia mengacak seluruh isi kamarnya karena pada masa itu Electra sedang usil-usilnya.

Sedangkan Electra hannya menoleh sebentar lalu kembali memejamkan matanya.

"Gue kangen ngacakin kamar lo," ucap Electra yang membuat Dara mendengus kasar.

"El, gue lagi sakit! Please kasih perhatian lo sedikit aja! Jangan cari masalah dulu!" Dara dibuat naik pitam oleh perkataan Electra yang cukup mengesalkan.

Electra menelisik tubuh Dara dari atas sampai bawah dengan perlahan lalu mendecih. "Alay!" Electra turun dari kasur Dara dan pergi tanpa menutup pintu.

Dara berjalan menutup pintu dengan kaki yang dihentak-hentakkan.

"Dia kenapa sih?! Masih mending gue selalu ngebelain dia kalo lagi diomongin sama bang Al. Harusnya dia terimakasih sama gue! Argh!" Dara mencengkeram sprei dengan sekuat tenaganya.

....

"Naik cepetan!"

Hari ini, hari pertama Electra dan Dara berangkat sekolah bersama setelah sekian lama. Dion dan Lasma yang menyuruhnya. Tadinya Allan sudah melarang keras, tetapi karena kedua orangtuanya yang kekeh dia hannya bisa pasrah.

"Kenapa jadi lo yang nyuruh-nyuruh gue sih! Gue ini kakak lo! Harusnya lo yang nurut sama gue!"

"Kalo gitu lo aja yang bonceng gue!" Electra turun dari motor lalu menyerahkan kunci kepada Dara.

Dara mendelik. "Gua gak bisa bawa motor gede kayak gini! Lagi pula gue masih sakit."

"Disuruh naik malah ngomel, giliran disuruh bawa motor gak mau! Mau lo apaan?! Masih mending gue mau nebengin lo!"

"Harusnya lo tuh nurut sama gue!" Tambah Electra. Dara hannya diam, berdebat pun sudah pasti dia kalah.

Dara naik ke motor setelah Electra menginstruksikan. "Nanti kalau di sekolah anggep aja kita nggak kenal!" Ucap Electra yang membuat Dara mengernyitkan keningnya.

"Kenapa gitu? Lo malu punya saudara kayak gue? Kita anak kembar kalo lo lupa! Kalo menurut lo gue ini jelek, artinya lo juga jelek!" Cerocos Dara.

"Ck! Goblok banget sih! Gue itu nggak kayak lo, nggak ngakuin punya marga Harlow biar dikata bukan anak dari pemilik sekolah. Apalagi kalo di-bully malah diem doang." Electra menyindir Dara secara terang-terangan.

"G-gue cuman gak mau dibilang sombong! Lagian lo tau dari mana kalau gue nggak ngakuin marga Harlow?"

"Lo gak sadar seragam kita sama? Ternyata lo lebih bego dari pada gue, ya."

Bad Girl & Nerd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang